Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis jajak pendapat mengenai kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo selama satu tahun pandemi COVID-19.

Hasilnya, per Maret 2021, sebanyak 77 persen mayoritas mengaku puas dengan kinerja Jokowi. Yang mengaku tidak puas sekitar 23 persen. Sementara, yang tidak menjawab sebanyak 0,6 persen. 

Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas memaparkan tren kepuasan Jokowi selama setahun terakhir. Kata dia, sempat ada sedikit penurunan 3 persen kepuasan Jokowi dari 72 persen pada Maret 2020 ke 69 persen pada Oktober 2020.

"Tapi dari Oktober ke Maret 2021 ada peningkatan yang cukup besar, dari 69 persen menjadi 77 persen. Kalau kita lihat dari Januari 2019 sampai Maret 2021 kepuasan atas kinerja presiden jokowi trennya justru meningkat," kata Sirojudin dalam pemaparan survei secara virtual, Kamis, 1 Apri. 

Sementara, ketidakpuasan masyarakat atas kinerja Jokowi justru menurun. Pada Januari 2019, kepuasan terhadap Jokowi sebesar 28 persen.

Kemudian, pada Maret 2020 tren ketidakpuasannya menurun menjadi 26 persen. Ketidakpuasan terhadap Jokowi meningkat pada Oktober 2020 sebesar 30 persen. Selanjutnya, kembali menurun pada Maret 2021 sebesar 22 persen.

"Jadi, kondisi ekonomi, kondisi politik, selama masa pandemi setahun terakhir ini tidak berdampak negatif terhadap kepuasan atas kinerja presiden Jokowi. Yang terjadi justru meningkat," ungkap Sirojudin.

Sementara, jika melihat kinerja pemerintah secara keseluruhan, baik jajaran kementerian maupun lembaga, sebanyak 69 persen masyarakat menganggap puas dengan kinerja pemerintah menangani COVID-19. Kemudian, sebanyak 29,4 persen masyarakat mengaku tidak puas, dan 1 persen tidak menjawab. 

"Kalau kita lihat trennya dibanding Oktober, memang ada peningkatan kepuasan penilaian kinerja pemerintah pusat yang terlibat dalam penanganan COVID-19. Ada peningkatan dari 61 persen pada oktober 2020. Ada 18 persen peningkatan dalam 5 bulan terakhir," jelasnya.

Survei ini dilakukan pada periode 28 Februari hingga 8 Maret 2021. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.220 responden yang dipilih secara acak. Adapun margin of error survei ini diperkirakan sekitar 3,07 persen dan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.