YOGYAKARTA – Hujan es merupakan fenomena cuaca yang ditandai dengan jatuhnya butiran es serta hujan deras, kilat, dan angin kencang. Fenomena ini dilaporkan baru saja terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, seperti Lampung Barat, Jawa Timur: Sidoarjo, Bali: Tabanan, Sumatera Selatan: Palembang, Jawa Barat: Tasikmalaya, hingga Depok. Apa penyebab hujan es?
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada sejumlah faktor faktor yang jadi pemicu hujan es.
Biasanya, fenomena cuaca ekstrem ini terjadi saat pancaroba atau peralihan antara musim hujan dan kemarau.
“Hujan es merupakan fenomena cuaca yang sering terjadi di beebrapa daerah saat peralihan musim,” kata BMKG dalam sebuah unggahan di Instagram, Senin, 4 November 2024.
Hujan es ditandai dengan turunnya butira es yang disertai hujan deras, petir, dan angin kencang dalam waktu singkat.
Berdasarkan pemantauan cuaca yang dilakukan oleh BMKG, dalam beberapa hari terakhir telah terlihat peningkatan curah hujan di sebagia besar wilayah Indonesia, khususnya di bagian tengah dan selatan. Hal ini berbeda jika dibandingan dengan kondisi cuaca pada akhir Oktober 2024 yang kondisi cuacaya didominasi dengan cuaca panas dan Terik.
“Labilitas atmosfer yag meningkat ini akibat berkurangnya pengaruh Siklon Tropis Kong-Rey dan aktifnya gelombang Rossby Ekuator di wilayah Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara,” papar BMKG.
Penyebab Hujan Es
Dikatakan BMKG, hujan es terjadi Karena dipicu oleh adanya pola konektifitas di atmosfer dalam skala lokal regional yang signifikan.
Fenomena cuaca ektrem ini juga dapat terbentuk dari sistem awan konvektif seperti Cumolonimbus (CB) yang umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi.
Dalam awan ini, butiran air membeku karena suhu puncak awan yang sangat dingin, bahkan bisa di bawah -60 derajat Celsius.
Lebih lanjut, ketika proses konveksi semakin kuat, butiran es yang terbentuk menjadi semakin besar. Saat udara tidak lagi mampu menahan berat butiran es tersebut, es mulai turun ke permukaan.
“Jika suhu permukaan cukup dingin butiran es ini tidak mencairkan dan jatuh sebagai hujan es,” terang BMKG.
BACA JUGA:
Tanda-Tanda Hujan Es
Dikutip dari laman resmi BMKG, fenomena hujan es dapat diketahui satu hari sebelum kejadian. Berikut ini adalah tanda-tanda hujan es yang perlu Anda ketahui:
- Satu hari sebelumnya, udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah. Hal ini disebabkan oleh adanya radiasi Matahari yang cukup kuat, disertai dengan kelembapan yang cukup tinggi.
- Mulai pukul 10.00 pagi terlihat awan Cumulus (awan putih berlapis-lapis), di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
- Tahap berikutnya, awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus.
- Dahan atau ranting pohon bergoyang cepat
- Terasa sentuhan udara dingin
- Hujan deras datang secara tiba-tiba dan disertai angin kencang
Demikian informasi tentang penyebab hujan es. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.