Bagikan:

JAKARTA - Polda Metro Jaya mengerahkan 5.590 personel guna pengamanan gereja yang akan melaksanakan ibadah Jumat Agung hingga Minggu Paskah. Ada 833 gereja yang bakal diamankan.

"Jadi ada 833 gereja yang akan kita siap amankan masuk dalam wilayah hukum Polda Metro Jaya. 5.590 personel yang kita turunkan gabungan bersama TNI mengamankan. Ada juga dari Pemda dan pengamanan internal gereja," kata Yusri kepada wartawan, Kamis, 1 April.

Menurut Yusri, dari ratusan gereja yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya, empat di antaranya akan diprioritaskan pengamanannya. Pengamanan ekstra di gereja-gerjea ini dilakukan pascainsden aksi bom bunuh diri di gereja Katedral Makassar.

"Ada 4 yang menjadi skala prioritas, yaitu Gereja Katedral, Gereja Immanuel, Gereja HKBP di Grogol, dan Gereja Katolik Kristoforus di Petamburan," kata dia 

Dalam skema pengamanan, nantinya anggota Brimob akan mensterilisasi gereja. Kemudian memeriksa CCTV yang terpasang.

"Bekerjasama dengan pengamanan setempat untuk lakukan pemantauan dan ada patroli rutin mengelilingi gereja. Di satu sisi kita beharap jemaat nanti melalui panitia, tidak perlu bawa tas karena nanti pas masuk akan kami periksa," papar dia.

"Ini merupakan langkah preventif. Agar tidak terhambat jemaat yang lain untuk ibadah, jadi nggak usah bawa tas, langsung datang dan duduk," sambung dia.

Perketat Pengamanan Polda 

Pascainsiden penyerangan di Mabes Polri, pengamanan Polda Metro Jaya juga bakal ditingkatkan. Salah satu contohnya dengan menutup beberapa pintu masuk.

"Kapolri juga sudah menegaskan peningkatan pengamanan di markas komando kepolisian baik di Polda Metro Jaya, Polres, Polsek sama semuanya," sambung Yusri.

"Kita lapis perketatan. Contoh di Polda Metro Jaya ini ada 3 pintu, ada 1 pintu yang ditutup yaitu pintu D yang dibelakang. Kemudian pintu Gatot Subroto kita buka dengan perketatan, dan pintu utama khusus anggota Polri," kata dia.

Peningkatan sistem keamanan ini, belum dipastikan tenggat waktu pemberlakuannya. Nantinya bakal dilakukan evaluasi secara berkala. agar sistem keamanan maksimal.

"Pak Kapolda dan Wakapolda masih terus cek dan kontrol harus sesuai SOP sambil lihat situasi yang ada karena pelayanan masyarakat di sini cukup tinggi. Jadi harus dievaluasi tersebut. Jadi jangan menghambat masyarakat," ujar Kombes Yusri.