Bagikan:

JAKARTA - Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono menjelaskan alasan calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil mencecar cawagub nomor urut 3 Rano Karno dalam debat kedua Pilgub Jakarta.

RK mempertanyakan terkait permasalahan di Provinsi Banten saat Rano menjabat sebagai gubernurnya.

Suswono menegaskan, pertanyaan dengan membawa persoalan daerah yang sebelumnya dipimpin ini justru bukan mereka yang mengawalinya. Sebelumnya, RK juga dicecar soal permasalahan di Bandung saat masih menjabat wali kota.

"Sebetulnya kalau diperhatikan justru yang menyerang duluan dari sana. Nah ya makanya Pak Ridwan Kamil itu kemarin ya paling tidak ya untuk mengingatkan juga kan. Artinya kan beberapa kali bahkan di pertama juga sudah pernah ada juga, dalam tanda kutip ya, istilahnya soal kegagalan RK gitu sepertinya," kata Suswono kepada wartawan, Senin, 28 Oktober.

Dalam debat perdana Pilgub Jakarta yang digelar 6 Oktober lalu, cagub Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mempertanyakan perhatian pemerintah terhadap kelompok disabilitas. Sebab, Pramono menerima keluhan dari teman disabilitas di Bandung mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatannya.

Karenanya, RK, menurut Suswono, berhak untuk mepertanyakan hal yang sama kepada kandidat Pilgub Jakarta pesaingnya.

"Jadi sebaliknya, akhirnya Pak RK pun juga kemarin ya membuat, dan itu dasarnya data juga gitu. Jadi artinya ya bukan menyerang sih. Istilahnya mengingatkan aja sih," jelas Suswono.

"Semuanya ya plus minus, lah. Pokoknya kita ingin agar tampil ya di mata publik ini cukup qualified lah," imbuh dia.

Dalam debat kedua Pilgub Jakarta Minggu, 27 Oktober malam, RK mencecar Rano dengan mengaku heran mengapa IPM di Banten malah cenderung menurun, berdasarkan data yang ia temukan.

"Dalam catatan saya dari 2012 sampai 2017, indeks pembangunan manusia Banten tidak naik. Yang terjadi bukan stabil, malah turun 0,07. apa kendalanya? Apa permasalahannya sehingga hal itu yang sangat disesalkan bisa terjadi?" tanya RK ke Rano, Minggu, 27 Oktober.

Menjawab hal tersebut, Rano mengaku dirinya memang sulit menjalankan koordinasi dengan pejabat Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) Banten. Sebab, di provinsi tersebut memiliki dua Kapolda dan dua Pangdam.

Di satu sisi, Rano mengaku bersyukur Banten diberikan berbagai proyek strategis nasional dari Presiden Joko Widodo saat masih memimpin negara, mulai dari penetapan Bandara Soekarno Hatta menjadi Bandara di teritori Banten, hingga tol Serang-Panimbang. Hanya saja, proyek tersebut tak merata di seluruh daerah.

"Artinya Banten tuh secara teritori sejahtera ada di Tangerang Raya. Cuma daerah Pandeglang, Lebak, tentu sulit untuk dikembangkan," jelas Rano.

Merespons jawaban Rano, RK mengaku heran mengapa IPM di Banten masih tetap turun padaha sudah diberikan banyak proyek oleh Jokowi di provinsi tersebut.

"Tadi disampaikan dakta, udah dikasih begitu banyak proyek strategis nasional dari Pak Jokowi, tapi saya lihat catatan IPM turun, bukannya naik," ungkap RK.