Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara Pramono Anung-Rano Karno, Aris Setiawan Yodi menyebut calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil mengungkap data yang keliru mengenai indeks pembangunan manusia (IPM) di Provinsi Banten.

Data IPM di Banten diungkap RK sebagai materi pertanyaan kepada calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3 Rano Karno yang merupakan mantan Gubernur Banten.

RK mengungkap data yang ia dapatkan bahwa IPM di Provinsi Banten selama 2012-2017 turun 0,07 persen. Setelah dicek ulang lewat data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) RI, ternyata berbeda dengan data yang diungkap RK.

"Saya tidak tahu rujukan data apa yang dipakai Kang Emil ketika coba menyerang Bang Doel saat debat," kata Aris dalam keterangannya, Senin, 28 Oktober.

Pada data BPS RI, ucap Aris, IPM Provinsi Banten tahun 2012 sebesar 68,92, kemudian pada 2016 sebagai tahun terakhir Rano menjabat Gubernur, IPM naik menjadi 70,96.

"Jadi, angka pembangunan manusia di Banten selama Bang Doel jadi Wagub dan Gubernur di Banten justru naik, bukan turun," tegasnya.

Dalam debat kedua Pilgub Jakarta Minggu, 27 Oktober malam, RK mencecar Rano dengan mengaku heran mengapa IPM di Banten malah cenderung menurun, berdasarkan data yang ia temukan.

"Dalam catatan saya dari 2012 sampai 2017, indeks pembangunan manusia Banten tidak naik. Yang terjadi bukan stabil, malah turun 0,07. apa kendalanya? Apa permasalahannya sehingga hal itu yang sangat disesalkan bisa terjadi?" tanya RK ke Rano, Minggu, 27 Oktober.

Menjawab hal tersebut, Rano mengaku dirinya memang sulit menjalankan koordinasi dengan pejabat Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) Banten. Sebab, di provinsi tersebut memiliki dua Kapolda dan dua Pangdam.

Di satu sisi, Rano mengaku bersyukur Banten diberikan berbagai proyek strategis nasional dari Presiden Joko Widodo saat masih memimpin negara, mulai dari penetapan Bandara Soekarno Hatta menjadi Bandara di teritori Banten, hingga tol Serang-Panimbang. Hanya saja, proyek tersebut tak merata di seluruh daerah.

"Artinya Banten tuh secara teritori sejahtera ada di Tangerang Raya. Cuma daerah Pandeglang, Lebak, tentu sulit untuk dikembangkan," jelas Rano.

Merespons jawaban Rano, RK mengaku heran mengapa IPM di Banten masih tetap turun padaha sudah diberikan banyak proyek oleh Jokowi di provinsi tersebut.

"Tadi disampaikan dakta, udah dikasih begitu banyak proyek strategis nasional dari Pak Jokowi, tapi saya lihat catatan IPM turun, bukannya naik," ungkap RK.