JAKARTA - Calon Gubernur nomor urut satu, Ridwan Kamil berdebat dengan Calon Wakil Gubernur, Rano Karno, mengenai indeks pembangunan manusia (IPM) di Provinsi Banten.
Perdebatan berlangsung saat debat kedua para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Ecovention, Ancol, Minggu, 28 Oktober.
Berawal saat Ridwan Kamil atau yang kerap disapa Kang Emil menyoroti penurunan IPM saat Rano Karno menjadi Gubernur Banten. Rano Karno yang mendapat pertanyaan itu menjawab dengan menyatakan hanya menjabat Gubernur Banten selama satu tahun. Sedangkan sebagai Plt Gubernur dari periode 2013-2016.
"Banten tuh sejahtera di Tangerang Raya, cuma daerah seperti Pandeglang dan Lebak memang sulit untuk dikembangkan. Alhamdulillah dengan diberikannya status kawasan ekonomi khusus untuk Tanjung Lesung, Insya Allah Banten segera bisa mengejar indeks yang akang impikan itu tadi," ujar Rano Karno, sembari menambahkan ada 13 proyek nasional di Banten di era Presiden Joko Widodo.
Mendengar jawaban tersebut, Kang Emil kembali melontarkan pertanyaan perihal data terkait proyek yang didapatkan Banten dari Jokowi. Namun, dengan banyaknya proyek dari pemerintah, IPM di wilayah Banten pun tak ada peningkatan yang signifikan.
"Dengan begitu banyak proyek strategis nasional dari pak Jokowi, saya lihat catatan IPM turun bukannya naik. Tingkat pengangguran terbuka hanya turun tipis. Desa tertinggal juga masih ada 48 saat Bang Rano selesai menjabat. Poin saya, menjadi pemimpin jangan mencari-cari alasan," sebut Ridwan Kamil.
Kemudian, Kang Emil membandingkan dengan wilayah Jawa Barat yang saat itu dipimpinnya. Menurutnya, IPM Jawa Barat naik selama lima tahun.
Seperti diketahui, IPM Banten di periode 2012-2017 hanya turun sebesar 0,07 poin. (kontras dengan IPM Jabar yang naik 2,93 poin saat RK jadi gub Jabar 2018-2023).
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Banten hanya turun 0.85 persen di 2012-2017. Jauh sekali dengan Jabar yang berhasil menurunkan TPT sebesar 3,02 persen di 2020-2023.
BACA JUGA:
"Jadi poin saya menjadi pemimpin tidak harus selalu mencari alasan alasan ke orang lain. Mudah-mudahan kalau terpilih kita fokus Kakarta lebih baik di pasangan kita atau abang makasih," kata Ridwan Kamil.