JAKARTA - Bagian rumah pemimpin Israel Benjamin Netanyahu di tepi pantai mengalami kerusakan kecil akibat serangan UAV/pesawat tak berawak Hizbullah.
Netanyahu dan istrinya tidak ada di rumah saat serangan pada Sabtu akhir pekan lalu di kota pesisir Kaisarea. Dilaporkan idak ada yang terluka, menurut para pejabat Israel.
Namun insiden tersebut menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana drone tersebut dapat menghindari pertahanan udara Israel bahkan setelah kepemimpinan Hizbullah dilenyapkan dan ketika militer Israel meningkatkan serangan di sebagian besar wilayah Lebanon.
Afiliasi CNN, Kan 11, menerbitkan foto eksterior rumah yang menunjukkan kerusakan pada jendela dengan retakan dan jelaga hitam, tanda bekas terbakar.
שלמה הר נוי, לשעבר מפקד היחידה לאבטחת אישים בשב"כ: "זה לא מקרי שראש הממשלה נתניהו לא ישן בביתו בקיסריה באותו הבוקר של הכטב"ם" | לריאיון המלא >>> https://t.co/gdYPheiwBd#בנימיניוגואטה | @rbinyamini @YigalGueta pic.twitter.com/94S1vZTlGr
— כאן | רשת ב (@ReshetBet) October 22, 2024
Kan 11 melaporkan, jendela yang rusak itu adalah jendela kamar tidur.
“Diizinkan untuk dipublikasikan: UAV yang diluncurkan Hizbullah dan menghantam rumah Perdana Menteri di Kaisarea,” bunyi keterangan foto yang dibagikan reporter tersebut dilansir CNN, Rabu, 23 Oktober.
Militer Israel mengatakan tiga UAV diidentifikasi menyeberang dari Lebanon ke wilayah Israel. Dua dari UAV dicegat. Satu UAV menghantam bangunan di wilayah Kaisarea.
BACA JUGA:
Juru bicara perdana menteri Israel mengkonfirmasi serangan tersebut pada Sabtu, 19 Oktober, namun baru pada Selasa otoritas Israel mengakui drone Hizbulllah telah menghantam rumah Netanyahu.
Hizbullah mengklaim bertanggung jawab penuh atas serangan tersebut sekaligus mengeluarkan peringatan soal peperangan.