JAKARTA - Dua gedung bertingkat di pinggiran selatan Beirut rata dengan tanah akibat serangan rudal pada hari ini.
Video serangan tersebut menunjukkan pesawat terbang di atas gedung-gedung di lingkungan Ghobeiry, di selatan ibu kota Lebanon.
Rudal tampak menghantam salah satu bangunan, lalu keduanya ambruk ke tanah dalam hitungan detik.
Setidaknya ada tiga serangan di daerah Ghobeiry pada Selasa, 22 Oktober, menurut laporan Kantor Berita Nasional (NNA) yang dikelola pemerintah Lebanon.
Laporan awal mengenai serangan terjadi sekitar pukul 1445 waktu setempat.
Lebih dari 30 menit sebelumnya, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel dalam bahasa Arab, Avichay Adraee, mengeluarkan perintah mengosongkan gedung-gedung tersebut di media sosial.
BACA JUGA:
Dia mengunggah peta di X dengan dua bangunan yang disorot dengan warna merah pada pukul 14.10 waktu setempat.
Rudal yang digunakan dalam serangan itu tampaknya berasal dari peralatan panduan bom Spice 2000, kata pakar bahan peledak dan mantan anggota tim penjinak bom senior Angkatan Darat AS, Trevor Ball, kepada CNN.
Patrick Senft, koordinator penelitian di Armament Research Services (ARES), sebelumnya mengatakan kepada CNN peralatan Spice 2000 dapat dipasang pada berbagai bom udara terarah seberat 2.000 pon, mengubahnya menjadi amunisi yang sangat presisi.