Komisi Pendidikan DPR Dukung PMII Bendung Gerakan Radikal dan Sekuler
Syaiful Huda (ANTARA/Dok Humas PKB Jabar)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengapresiasi penyelenggaraan Muktamar Pemikiran Dosen Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang digelar 5-7 April di Tulungagung, Jawa Timur.

Dia berharap PMII kian menguatkan gerakan moderasi beragama di Indonesia yang belakangan ini menghadapi tantangan berat.

Sebab menurutnya, selain gerakan transnasionalisme Islam yang memunculkan gerakan radikal, Indonesia juga terus menghadapi ideologi sekuler yang berupaya mengesampingkan peran agama dalam bernegara.

“Peran PMII dibutuhkan agar kita mampu mendayung perahu Indonesia selamat dari dua gelombang tersebut,” ujar Syaiful Huda kepada wartawan, Selasa, 6 April.

Menurutnya, pelaku bom Makassar maupun penyerang Mabes Polri yang masih berusia 26 tahun menjadi penanda jika gerakan Islam transnasional yang didominasi pemikiran skripturalis fundamentalisme telah menyusupi kalangan milenial.

“Peristiwa ini menjadi early warning bagi kita semua betapa gerakan radikalisme Islam telah menghinggapi anak muda. Dibutuhkan counter wacana agar narasi ini tidak semakin menjadi-jadi khususnya di kalangan muda,” kata politikus PKB itu.

Selain gerakan Islam transnasional, lanjut Huda, Indonesia juga menghadapi bahaya laten gerakan sekuler yang ingin memisahkan agama dengan negara. Dimana gerakan sekuler seperti yang digaungkan ideologi komunis maupun kapitalisme liberal dengan beragam bentuknya juga banyak mempengaruhi cara berpikir anak muda.

“Gerakan sekulerasi sama bahayanya dengan gerakan transnasionalisme Islam. Oleh karena itu PMII dan NU bersama entitas lain pengusung Islam moderat harus bahu membahu membendung dua gelombang yang sama-sama membahayakan Indonesia di masa depan,” katanya.

Menurut Huda, PMII mempunyai potensi sumber daya manusia yang luar biasa. Alumnus PMII yang saat ini tersebar ke berbagai bidang profesi pekerjaan mempunyai potensi menjadi ujung tombak dalam menyebarkan Islam moderat.

“Maka muktamar pemikiran dosen alumni PMII ini menjadi penting artinya ketika dibutuhkan wacana pemikiran untuk menjaga Indonesia tidak jatuh terjebak pada bentuk negara sekuler atau negara agama,” kata mantan Ketua PMII Bandung Raya ini.

Huda berharap Muktamar Pemikiran Dosen PMII ini memberikan highlight terhadap upaya merangkul generasi muda. Utamanya, siswa atau mahasiswa untuk memiliki cara pandang moderat baik dalam beragama maupun bernegara. 

Dia menegaskan siap membawa rekomendasi Muktamar Dosen IKA PMII ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.