Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin membenarkan kapal KMP Jatra 1 tenggelam di Pelabuhan Bolok, Kupang.

KMP Jatra 1 yang baru diresmikan awal Maret lalu tenggelam karena mengalami kebocoran akibat terbentur saat gelombang tinggi di daerah itu.

"Semua kru saat kejadian dalam keadaan selamat karena berada di darat," kata Shelvy kepada Antara, Senin, 5 April.

Pihak ASDP terus berkoordinasi dengan regulator dan telah menghubungi pihak "salvage" untuk evakuasi kapal, namun menunggu hingga kondisi cuaca membaik.

Ia menjelaskan sejak Sabtu, 3 April layanan operasional penyeberangan di Pelabuhan Bolok, Kupang ditutup karena cuaca ekstrem.

Kapal lainnya, KMP Namparnos juga sempat hanyut terbawa arus laut namun akhirnya terdampar di Palau Kambing. Sebelumnya, saat cuaca buruk, kapal berlindung di Pulau Semau, sedangkan KMP Jatra 1 sejak akhir pekan lalu tidak bisa bergerak dari Dermaga 2 Pelabuhan Bolok Kupang karena terjebak badai.

KMP Jatra 1 yang terjebak di Dermaga 2 Bolok mengalami benturan yang menimbulkan kebocoran, sehingga air masuk kapal. Posisi kapal kemudian dalam keadaan miring di dermaga dengan kondisi generator kapal sudah mati.

Berdasarkan Surat Edaran ME.01.02/PDR/O7/KTUG/IV-2021 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kupang, keadaan pasang surut air laut, gelombang tinggi, dan curah hujan tinggi, mengakibatkan layanan operasional penyeberangan di Pelabuhan Kupang ditutup sementara. Penutupan dilakukan otoritas setempat hingga situasi kondusif.

ASDP mengimbau seluruh pengguna jasa menunda perjalanan dan tetap mewaspadai cuaca ekstrem. Penutupan operasional sementara ini komitmen ASDP dalam memprioritaskan keselamatan seluruh penumpang dan kru kapal.

KMP Jatra I dan KMP Namparnos adalah dua armada bantuan dari ASDP pusat yang baru diresmikan pada 10 Maret lalu di Kupang oleh Gubernur NTT Viktor B. Laiskodat yang dihadiri juga oleh Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi.