KUPANG - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengapresiasi upaya PT. ASDP Indonesia Ferry karena telaah berhasil merevitalisasi Dermaga II Pelabuhan Bolok di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kemenhub juga meminta agar masyarakat turut merawat pelabihan yang telah direhabilitasi.
"Angkutan penyeberangan di NTT ini memang sangat penting untuk menghubungkan wilayah dari kota hingga pelosok. Oleh sebab itu saya harapkan kerja samanya dari hal-hal atau kegiatan yang bersifat infrastruktur karena kita sudah dapat pelabuhan yang cantik ini jadi kami harapkan masyarakat NTT dapat memelihara dengan baik," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Marta Hardisarwono dalam keterangan resminya, Kamis, 11 Maret.
Diketahui NTT memiliki 40 lintas penyeberangan dengan rincian 24 lintas komersial dan 16 lintas perintis yang dilayani oleh 14 unit kapal. 14 unit kapal tersebut terdiri dari 10 unit kapal yang dilayani BUMN, 3 unit kapal dari BUMD dan swasta 1 unit.
Pelabuhan Bolok sendiri melayani 22 lintas penyeberangan yang terdiri dari 8 lintas penyeberangan komersial dan 14 lintas perintis, seluruhnya adalah lintas dalam provinsi. 22 lintas penyeberangan tersebut dilayani oleh 11 unit kapal yaitu 10 kapal PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan 1 kapal dari swasta yaitu PT. Multi Guna.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan itu, PT. ASDP Indonesia Ferry juga mengeresmikan pelayaran perdana KMP. Jatra I dan KMP. Namparnos. Kapal ferry ini akan melayani masyarakat maupun wisatawan di Pelabuhan Bolok.
"Kami tetap berkomitmen membangun dengan pelayanan. Dermaga ini tadi kapasitasnya untuk kapal 1.000 GT dikembangkan menjadi 5.000 GT. Untuk KMP. Namparnos melintas menuju Semau, tadinya seminggu 3 kali menjadi tiap hari, mudah-mudahan dapat membuat pariwisata Semau semakin baik," kata Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi.