Rugi 4,4 Miliar Dolar AS, LG Tutup Bisnis Ponsel
Ilustrasi produk smartphone LG. (Wikimedia Commons/LG전자)

Bagikan:

JAKARTA - LG Electronics mengumumkan penarikan diri dari bisnis telepon seluler (Ponsel) pada Hari Senin 5 April. Keputusan ini diambil, setelah bertahun-tahun merugi di tengah kian pesatnya perkembangan bisnis Ponsel di dunia.  

Salah satu raksasa industri teknologi dan informasi ini mengatakan, uni komunikasi seluler (MC) tidak akan memproduksi dan menjual produk Ponsel setelah 31 Juli. Alasannya, kemerosotan panjang dan persaingan ketat di industri. 

Keputusan itu diambil dua bulan setelah perusahaan mengatakan divisi MC, terbuka untuk 'semua kemungkinan' terkait rencana operasi di masa depan. 

Diketahui, bisnis smartphone LG telah merugi sejak kuartal kedua 2015. Akumulasi kerugian operasionalnya mencapai 5 triliun won atau sekitar 4,4 miliar miliar dolar Amerika (AS) tahun lalu.

LG, yang pernah menjadi pembuat handset terbesar ketiga di dunia asal Korea Selatan, dilaporkan telah melakukan pembicaraan dengan Vingroup dari Vietnam dan Volkswagen dari Jerman untuk menjual bisnis seluler. Tetapi, pembicaraan itu gagal, sumber dalam industri.

Keputusan untuk keluar dari bisnis seluler, akan menyebabkan penurunan pendapatan bagi perusahaan dalam jangka pendek. Tetapu pada akhirnya, akan meningkatkan status keuangan dan efisiensi manajemen dalam periode yang lebih lama.

Sementara itu, analis mengatakan laba operasi LG bisa naik 1 triliun won tahun ini, jika menarik diri dari bisnis seluler yang merugi.

LG telah berusaha untuk membuat perubahan haluan dalam bisnis selulernya dalam beberapa tahun terakhir, memindahkan basis produksi ponsel cerdasnya ke Vietnam, sambil memperluas kesepakatan outsourcing.

Untuk meningkatkan penjualan smartphone premiumnya, LG tahun lalu meluncurkan Proyek Explorer, kategori ponsel barunya yang disorot oleh faktor bentuk yang berbeda.

Di bawah proyek tersebut, perusahaan merilis Wing, smartphone layar ganda dengan faktor bentuk berputar, tetapi penjualannya mengecewakan.

Tahun ini, LG dijadwalkan meluncurkan smartphone dengan layar OLED yang dapat digulung, setelah menampilkan produk tersebut di Consumer Electronics Show (CES) 2021. Namun, perusahaan dikabarkan membatalkan rencana tersebut.

Analis mengatakan, upaya LG tidak cukup untuk membalikkan keadaan karena perusahaan dibayangi oleh Samsung Electronics Co dan Apple Inc di segmen premium. Sementara, merek China mendominasi sektor telepon seluler kelas menengah.

"Model smartphone strategisnya seperti Velvet dan Wing berkinerja buruk dan dengan momentum 5G melewati puncaknya, perusahaan telah kehilangan pijakan di pasar smartphone premium dengan sedikit kartu tersisa untuk dimainkan," kata Koh Jung-woo, seorang analis di NH Investment Securities, melansir Koreatimes

"Ponsel cerdasnya yang dapat digulung menarik perhatian di CES dan cukup untuk meningkatkan kecakapan teknologinya. Tetapi, tampaknya tidak akan menghasilkan penjualan yang berarti," lanjutnya.

Menurut peneliti pasar Counterpoint Research, LG adalah vendor smartphone terbesar kesembilan di dunia dengan pangsa pasar 2 persen. Tahun lalu, mereka berhasil mengapalkan 24,7 juta smartphone tahun lalu, turun 13 persen dari tahun sebelumnya.