Bagikan:

YOGYAKARTA – Dalam artikel ini akan dibahas tugas panelis dalam debat pilkada alias pemilihan kepala daerah. Yuk, simak informasinya.

Debat pilkada umumnya digelar dengan dua format. format pertama melibatkan moderator atau fasilitator yang menjalankan tugas untuk menjaga lalu lintas penyampaian visi dan tanya jawab. Dalam format ini, calon kepala daerah akan menyampaikan visi dan misi serta program kerja, selanjutnya audiens bertanya tentang gagasannya secara acak.

Sementara format kedua melibatkan panelis untuk mengajukan beberapa pertanyaan. Debat dengan format ini lebih sering dipakai lantaran dianggap lebih terarah dan pertanyaan dapat dikendalikan. Peran panelis dalam kedua format debat tersebut, tentunya sangat penting.

Tugas Panelis dalam Debat Pilkada

Dirangkum dari berbagai sumber, keberadaan panelis merupakan hal yang umum dalam sebuah forum diskusi atau debat publik. Dalam debat pilkada, panelis mengemban tugas yang sangat penting.

Panelis berbeda dengan moderator yang bertugas jalannya debat. Peran panelis dalam debat publik adalah merumuskan pertanyaan yang akan diajukan kepada peserta debat. Dalam konteks pilkada, yang menjadi peserta debat adalah calon kepala daerah.

Pertanyaan yang diajukan panelis debat pilkada ditujukan untuk mengukur kemampuan dan kapabilitas kandidat dari segi logika, pemikiran kritis, hingga strategis.

Oleh sebab itu, seorang individu yang ditunjuk sebagai panelis debat harus memiliki pengetahuan yang mendalam terkait topik yang dibahas dalam debat.

Pemahaman ini sangat penting supaya panelis memiliki kredibilitas atas pertanyan-pertanyan yang diajukannya, selain juga memberikan kepercayaan kepada audiens.

Latar belakang panelis biasanya merupakan seorang profesional yang ahli di bidang yang berkaitan dengan tema debat. Tak heran, jika mereka bisa mengajukan pertanyaan yang bersifat teknis dan subtantif.

Panelis dalam debat pilkada juga diberikan keleluasaan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat eksploratif kepada calon kepala daerah.

Pertanyaan yang dilontarkan panelis harus disampaikan dalam bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Hal ini agar publik tidak mengalami kesulitan ketika mengikuti debat.  

Melalui pertanyaan-pertanyaan yang tajam, panelis dapat membantu masyarakat untuk membedakan visi dan misi dari masing-masing calon.

Selain megajukan pertanyaan dan argument dalam forum debat, panelis juga berperan dalam menciptakan lingkungan debat yang produktif.

Dalam debat Pilkada, panelis wajib bersikap netral dan tidak menujukkan preferensi terhadap calon tertentu. Hal ini penting untuk menjaga kredibilitas debat dan memastikan bahwa semua calon kepala daerah mendapatkan perlakuan yang sama.

Demikian informasi tentang tugas panelis dalam debat pilkada. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.