Bagikan:

JAKARTA - Italia dan Swiss sepakat untuk mengatur ulang wilayah perbatasan kedua negara akibat mencairnya gletser yang sebelumnya menjadi penanda batas.

Kedua negara sepakat untuk mengubah batas wilayah di bawah Puncak Matterhorn yang ikonik, salah satu puncak tertinggi di Pegunungan Alpen, yang menghadap ke Zermatt, tujuan bermain ski yang populer.

Meskipun batas wilayah negara sering dianggap tetap, sebagian besar wilayah perbatasan Swiss-Italia dibatasi oleh gletser dan padang salju.

"Dengan mencairnya gletser, unsur-unsur alam ini berevolusi dan mendefinisikan ulang batas wilayah nasional," kata Pemerintah Swiss dalam sebuah pernyataan, dilansir dari CNN 1 Oktober.

Perubahan batas wilayah disetujui pada tahun 2023 dan Pemerintah Swiss secara resmi menyetujui penyesuaian tersebut pada Jumat dua pekan lalu.

Proses persetujuan sedang berlangsung di Italia. Segera setelah kedua belah pihak menandatangani, perjanjian tersebut akan dipublikasikan dan rincian batas wilayah baru akan dipublikasikan, menurut Pemerintah Swiss.

Diketahui, Eropa adalah benua dengan pemanasan tercepat di dunia dan dampaknya terhadap gletser di sana sangat nyata.

Di Swiss, gletser mencair dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Gletser di negara itu kehilangan 4 persen volumenya tahun lalu, kedua terbesar setelah rekor kehilangan 6 persen pada tahun 2022.

Tren penurunan ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, kata Matthias Huss, seorang ahli glasiologi di universitas Swiss ETH Zürich dan direktur GLAMOS, jaringan pemantauan gletser Swiss.

"Pada tahun 2024, gletser terus kehilangan es dengan kecepatan tinggi meskipun banyak salju di musim dingin yang diharapkan akan membawa sedikit kelegaan," katanya kepada CNN.

"Beberapa gletser benar-benar hancur berantakan, gletser kecil menghilang," tambahnya.

Gletser yang menyusut menyebabkan penemuan yang mengerikan. Tahun lalu, jasad seorang pendaki gunung yang hilang 37 tahun sebelumnya saat mendaki di dekat Matterhorn ditemukan kembali.

Saat gletser menyusut, gletser juga kehilangan peran vitalnya dalam menyediakan air tawar, yang dapat memperburuk kekurangan air selama gelombang panas.

Pergeseran batas negara "adalah salah satu efek samping kecil" dari pencairan gletser, kata Huss.

Namun, ketika orang dapat melihatnya "secara langsung memengaruhi peta dunia kita," tambahnya, hal itu membuat perubahan besar dari dunia yang memanas menjadi lebih terlihat.