JAKARTA - Charta Politika merilis hasil survei mengenai tingkat keterkenalan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta oleh masyarakat.
Dalam survei yang dilakukan pada rentang tanggal 19-24 September tersebut, tingkat pengenalan calon gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil paling tinggi, mencapai 95 persen.
Lalu, calon gubernur nomor urut 2 Dharma Pongrekun dikenal oleh 32 persen responden. Sementara, tingkat keterkenalan calon gubernur nomor urut 3 Pramono Anung sebesar 59 persen.
Juru Bicara tim pemenangan Pramono-Rano, Chico Hakim justru merasa bersyukur tingkat pengenalan cagubnya masih 59 persen pada dua bulan sebelum hari pencoblosan Pilkada 2024.
Chico menyebut, meski tingkat pengenalan RK lebih tinggi dibanding Pramono, angka tersebut tak berubah sejak beberapa bulan lalu. Chico menyebut, bisa saja warga Jakarta tak memilih RK karena bosan.
"Ada juga semacam sial juga kalau sejak awal terlalu kenal juga. Mungkin lama-lama jadi bosan," kata Chico kepada wartawan, Jumat, 4 Oktober.
Sementara itu, nama Pramono sebagai kandidat Pilgub Jakarta baru diketahui publik saat mendaftar ke KPU pada 28 Agustus atau sekitar satu bulan lalu dan sudah dikenal lebih dari separuh jumlah penduduk.
Sehingga, jika Pramono terus blusukan menemui masyarakat selama masa kampanye, Chico memandang tingkat pengenalannya juga terus meningkat dan berefek pada kenaikan elektabilitasnya.
"Jadi PR kita memang untuk pengenalan Mas Pram. Kami meyakini dalam waktu dekat mungkin belum di atas 50 persen, tetapi bisa bertengger di angka-angka yang sama dengan RK Suswono dalam waktu dua hingga tiga minggu," urai Chico.
Dalam hasil survei Charta Politika yang digelar pada 19-24 September, elektabilitas RK-Suswono di angka 48,3 persen, Pramono-Rano 36,5 persen, sementara Dharma-Kun 5,6 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menjelaskan, bila melihat elektabilitas ketiga hasil survei, ada tren penurunan keterpilihan pasangan RK-Suswono bila disandingkan dengan survei-survei sebelumnya.
"Kang Emil dengan Pak Suswono sudah agak menjauh dengan dari angka amannya yang di atas 50 persen. Jadi, ini catatan buat Kang Emil, lampu kuning buat timses," kata Yunarto dalam pemaparan survei secara virtual.
BACA JUGA:
Sementara itu, dari trennya, elektabilitas Pramono-Rano cenderung merangkak perlahan meski belum menyusul angka elektabilitas pasangan yang diusung KIM Plus tersebut.
"Jadi bisa terlihat sepertinya akan ada pertarungan yang cukup ketat. Paling tidak ada dua pasang yang dianggap punya peluang untuk sisa waktu sekitar 52 hari untuk mendapatkan angka threshold kemenangan 1 putaran," tambahnya.