DENPASAR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mendorong Pemprov Bali agar membentuk Satgas Karantina khusus. Satgas ini untuk meningkatkan prosedur penanganan mobilitas WNI dan Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke wilayah Indonesia melalui Bali.
Doni yang Ketua Satgas Penanganan COVID-19, berharap pembentukan Satgas Karantina nantinya melibatkan seluruh komponen dari lintas kementerian atau lembaga dibantu unsur TNI dan Polri. Dengan begitu, penyelenggaraannya dapat dilakukan secara terstruktur dan mandiri.
"Diharapkan Satgas Karantina ini bisa mandiri dan seluruh unsur baik itu Kementerian (atau) Lembaga ini berada pada satu komando, sehingga seluruh kedatangan WNA dan WNI di Bali itu betul-betul melalui prosedur kekarantinaan kesehatan sesuai ketentuan," kata Doni Monardo dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 2 Apri.
Menurut Doni Monardo, hal itu penting dilakukan untuk mengendalikan angka kasus aktif di Tanah Air sekaligus guna mencegah adanya penularan strain baru COVID-19 yang berpotensi terjadi dari lalu lintas manusia yang masuk ke wilayah Indonesia melalui Bali.
Terlebih momentum liburan panjang dan perayaan Hari Raya Idul Fitri dalam waktu dekat juga berpotensi memicu pergerakan masyarakat menjadi tinggi sekali dan harus diantisipasi agar tidak terjadi ledakan kasus COVID-19.
Apabila hal itu terjadi, maka harapan untuk membuka kembali denyut nadi perekonomian warga melalui sektor pariwisata dan budaya menjadi terkendala.
"Kalau ini tidak kita lakukan saya khawatir strain baru dari beberapa negara menulari masyarakat kita di sini, akibatnya nanti harapan kita untuk membuka pariwisata di Bali akan terkendala," ungkap Doni.
Doni Monardo juga berharap melalui kinerja Satgas Karantina terjadi peningkatan geliat ekonomi masyarakat.
BACA JUGA:
Selama pandemi melanda Tanah Air, wilayah Bali menjadi salah satu yang mengalami tekanan ekonomi akibat lumpuhnya sektor pariwisata dan budaya yang menjadi ikon dan daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara sebagai penyumbang devisa terbesar.
"Karena Bali secara nasional itu mengalami tekanan ekonomi yang sangat tinggi sekali. Jadi bagaimana supaya Bali tetap bisa survive menghadapi COVID-19 tetapi juga kehidupan ekonomi masyarakat tetap berjalan. Walaupun mungkin belum optimal, tetapi jangan sampai terlalu tertekan. Jadi tidak terpapar Covid-19 dan tidak terkapar karena PHK," jelas Doni.
Pemerintah mendukung Pemprov Bali untuk optimal menangani pandemi COVID-19. Sebab Bali menjadi etalase Indonesia di mata dunia.
Bila Bali berhasil mengendalikan COVID-19, maka tingkat kepercayaan sekaligus wajah bangsa Indonesia juga akan semakin baik di mata internasional.
"Bali ini adalah pintu masuk dan juga menjadi etalase bangsa kita. Kalau Bali bisa mengendalikan COVID-19 dengan baik, maka pamor bangsa Indonesia di mata dunia internasional juga akan bagus sekali," ujar Doni.