JAKARTA - Kapasitas umat dalam pelaksanaan ibadah Paskah di Gereja Katedral, Jakarta dibatasi hanya 20 persen saja atau 309 kursi. Hal ini disampaikan Humas Keuskupan Agung Gereja Katedral Jakarta, Susyana Suwadie.
"Kapasitas 20 persen sejak pandemi hingga sekarang sekitar, 309 umat dan itu umat yang memang bukan lintas paroki tetapi umat yang sudah terdaftar di Katedral," ujar Susyana saat dihubungi melalui sambungan telepon dilansir Antara, Jumat, 2 April.
Menurut Susy, pelaksanaan kegiatan keagamaan di Katedral Jakarta memang patuh terhadap penerapan protokol kesehatan. Bahkan dari 309 orang tersebut masih dibagi dalam beberapa bagian, 200 orang berada di dalam gereja dan 109 orang berada di Plaza Maria.
Umat yang hadir adalah umat paroki Katedral yang berusia 18-59 tahun dan dalam keadaan sehat. Mereka juga sebelumnya harus mendaftar melalui laman Bela Rasa untuk mengikuti ibadah secara luring.
"Pada Jumat Agung misa digelar pada pukul 15:00 WIB dan 18:00 WIB," kata dia.
Ibadah Paskah diselenggarakan lewat berbagai rangkaian. Dimulai dari pekan suci yang disebut Minggu Palma. Kemudian, pekan Tri Suci yakni Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci. Lalu, misa pontifikal yang disebut perayaan minggu raya Paskah.
BACA JUGA:
Ratusan personel gabungan dari unsur TNI dan Polri juga diterjunkan untuk mengawal ibadah Paskah. Aparat keamanan dibekali senjata api hingga kendaraan lapis baja guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Kepolisian juga menambah televisi sirkuit tertutup (closed circuit television/CCTV) di sekitar kawasan Katedral.
"Memang ada CCTV yang dipasang. Dari Katedral sendiri juga ada, kemudian ditambahkan dari aparat Kepolisian," kata Susy. Pengawasan kepada umat yang beribadah tatap muka di Katedral juga dilakukan dengan pendeteksi logam dan mesin X-ray sebagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan.
Oleh karena itu, umat diimbau untuk tidak membawa tas bermuatan besar atau barang yang tidak terlalu penting ke dalam kawasan gereja. Pada perayaan Paskah tahun ini, Katedral mengikuti tema tahun refleksi, yakni "Semakin Mengasihi, Semakin Terlibat, Semakin Menjadi Berkat".