Survei SMRC: Jika Jokowi Tak Lagi <i>Nyapres</i>, Prabowo Paling Banyak Dipilih, Anies Menyusul
Prabowo Subianto (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis jajak pendapat mengenai pilihan calon presiden masyarakat pada Pilpres mendatang. 

Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas menyebut, Joko Widodo paling banyak dipilih oleh responden dengan 15,2 persen dukungan. Kemudian, urutan kedua adalah Prabowo Subianto dengan 13,4 persen, disususl Anies Baswedan dengan perolehan 6,1 persen.

"Kecenderungan (metode) top of mind dalam survei selama ini, Jokowi selalu mendapat dukungan paling tinggi," kata Sirojudin dalam pemaparan survei virtual, Kamis, 1 April.

Sirojudin melanjutkan survei dengan mengeluarkan nama Jokowi. Sebab, menurut Undang-Udang Dasar NRI 1945, Jokowi tidak lagi boleh maju sebagai calon presiden karena batas maksimal menjabat adalah 2 periode.

Jika nama Jokowi dikeluarkan, Prabowo Subianto menempati urutan pertama dukungan calon presiden sebesar 20 persen. Selain itu, Anies mendapat dukungan 11,2 persen.

Kemudian, nama Ganjar Pranowo mendapat dukungan 8,8 persen, Sandiaga Uno 5 persen, Ridwan Kamil 4,8 persen, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 4,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,5 persen, Tri Rismaharini 3,1 persen, dan nama lainnya di bawah 3 persen. Kemudian yang tidak menjawab 17,6 persen. 

"Dalam pertanyaan semi-terbuka, Prabowo mengalami kenaikan dukungan secara signifikan menjadi 20 persen. Nama-nama lain juga muncul namun dengan selisih yang signifikan di bawah Prabowo," jelas Sirojudin.

Melihat hasil survei ini, Sirojudin menyebut di antara tokoh-tokoh yang potensial maju jadi calon presiden belum ada tokoh yang menonjol selain Jokowi.

"Prabowo paling atas tapi belum meyakinkan untuk seorang tokoh yang sudah dua kali menjadi calon. Dukungannya baru 20 persen dalam simulasi semi terbuka dan cenderung tidak naik," ungkapnya.

Survei ini dilakukan pada periode 28 Februari hingga 8 Maret 2021. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.220 responden yang dipilih secara acak. Adapun margin of error survei ini diperkirakan sekitar 3,07 persen dan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.