Mengumumkan Ketidakmampuan Pemerintah Jadi Cara Meksiko Lawan COVID-19
Presiden Meksiko Manuel Lopez Obrador (Instagram/@lopezobrador)

Bagikan:

JAKARTA - Tak sedikit negara di berbagai belahan dunia yang menganggap perlawanan terhadap COVID-19 layaknya bertarung dalam sebuah peperangan. Hal yang menjadi kunci di setiap kemenangan adalah siasat. Maka, penting untuk merancang siasat. Apalagi bagi negara yang sistem kesehatannya tak cukup baik.

Jumat, 27 Maret, pemerintah Meksiko mulai mendesak warganya untuk tetap tinggal di dalam rumah guna mencegah penyebaran virus corona. Bagi Meksiko, kondisi kini dalam keadaan luar biasa.

Dilansir Reuters, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador memperingatkan bahwa keseluruhan sistem mau pun tenaga kesehatan di nagaranya mungkin tidak dapat mengatasi mewabahnya COVID-19.

“Kita harus tinggal di rumah kita, kita harus menjaga jarak yang sehat. Jika kita tidak tinggal di dalam rumah kita, jumlah kasus COVID-19 dapat meningkat dan itu akan memenuhi rumah sakit kita," tutur Manuel Lopez Obrador.

Dirinya pun menyadari COVID-19 sudah membuat ekonomi Meksiko memburuk. Namun, akan jauh lebih buruk lagi jika perusahaan tak mau mengirim pulang para karyawannya, apalagi tak segera mengubah taktik dan memikirkan skema lain yang mampu mengurangi kerugian.

“Saya tahu ini akan berarti menelan biaya yang tak sedikit. Tetapi, kami bisa kehilangan lebih banyak jika tanpa pencegahan. Ekonomi pun bisa jatuh lebih dalam lagi,” katanya.

Menariknya lagi, semua kegiatan yang berada di tataran pemerintahan yang tidak penting pun telah dihentikan. Bahkan, antara satu pejabat dan lainnya telah berhati-hati untuk menjaga jarak setidaknya satu meter.

Upaya itu dilakukan karena pandemi COVID-19 di Meksiko mulai terdapat 717 kasus pada hari Jumat, yang sejauh ini telah menyebabkan 12 kematian.