Kekurangan Kamar Rawat & Tabung Oksigen, Korban Meninggal COVID-19 di Meksiko Tembus 155 Ribu
Ilustrasi. (National Cancer Institute /Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan Meksiko melaporkan 18.670 kasus baru infeksi dan 1.506 kematian tambahan akibat COVID-19. Total kini Meksiko memiliki total kasus 1.825.519 dan 155.145 kematian.

Angka ini menjadikan Meksiko melampaui kasus kematian COVID-19 di India dan menjadikan mereka negara dengan angka kematian tertinggi ketiga di dunia. 

Meksiko pada hari Kamis melampaui India dalam kematian COVID-19 yang dikonfirmasi, memberi negara Amerika Latin itu jumlah korban tertinggi ketiga di seluruh dunia, menurut penghitungan data resmi Reuters.

Total angka kematian COVID-19 di India saat ini mencapai 153.847. Adapun jumlah penduduk Meksiko saat ini sebanyak 126 juta orang dan India 10 kali lipat dari jumlah penduduk Meksiko.

Menurut data Universitas Johns Hopkins, jika disesuaikan dengan kematian per kepala populasi, jumlah korban di Meksiko lebih rendah daripada beberapa negara lain, termasuk Inggris Raya, Republik Ceko, Italia, Amerika Serikat, Peru, dan Spanyol.

Jumlah kematian yang membengkak di Meksiko menggarisbawahi perjuangannya untuk mengatasi pandemi, yang semakin memburuk meskipun pemerintah membatasi pergerakan dan perdagangan.

Di Mexico City, rumah sakit hampir mencapai kapasitas dan kekurangan tangki oksigen telah mempersulit perawatan pasien.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, yang mengumumkan pada Hari Minggu 24 Januari lalu positif OCIVD-19, kini kondisinya berangsur membaik.

"Kondisinya membaik dan dalam semangat yang baik. Presiden praktis tanpa gejala dan juga sangat aktif," kata Wakil Menteri Kesehatan Meksiko Hugo Lopez-Gatell.