Pejabat Tinggi Spanyol Mengundurkan Diri Setelah Menyerobot Antrean Vaksin COVID-19
Ilustrasi (Hakan Nural/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pejabat tinggi kesehatan Spanyol Manuel Villegas mengundurkan diri setelah menerima vaksin COVID-19 tahap pertama. Ia diprotes sebab dirinya tidak termasuk dalam kelompok prioritas, seperti tenaga kesehatan yang berada di garis depan.

Melansir Reuters, Kamis, 21 Januari, pada awalnya Villegas menolak untuk mundur. Namun publik mendesak, sampai muncul seruan pengunduran diri atas dirinya. 

Kendati demikian Villegas tetap membenarkan dirinya menerima vaksin COVID-19 lebih awal. Ia membela diri dan merasa tak melakukan kesalahan.

Villegas berpendapat bahwa dirinya adalah seorang dokter. Pekerjaannya sehari-hari membuat Villegas sering berinteraksi dengan petugas kesehatan lain yang berisiko tinggi terinfeksi COVID-19. 

Namun, Villegas bukan tenaga kesehatan lapangan. Khalayak berpendapat Villegas adalah seorang politikus.

"Koran-koran lokal mengatakan saya seorang dokter, mereka tidak mengatakan saya seorang politikus," katanya kepada wartawan sembari menambahkan bahwa sekitar 400 anggota di departemennya telah divaksin. "Itu adalah keputusan yang saya yakini dan saya terus mempertahankannya," tambahnya.

Penyataannya itu memicu amarah publik terutama para politisi dari partai kiri dan kanan Spanyol. Mereka meminta Villegas untuk mengundurkan diri. 

Permintaan itu akhirnya diamini oleh Kepala Daerah Murcia Fernando Lopez Miras. Setelahnya, pada Rabu malam hari Lopez menerima pengunduran diri Villegas.

"Hari ini adalah giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal kepada seorang pria yang mengagumkan. Villegas telah menjadi teladan dan penampilannya sempurna," kata Lopez.