JAKARTA - Layanan Tohoku Shinkansen antara Stasiun Tokyo dan Shin-Aomori sempat terhenti selama lima jam pada Kamis pagi, usai dua kereta yang terhubung sempat terlepas.
Operator Japan Railway East mengatakan, sebuah penggandeng pada kereta dengan 17 gerbong tujuan Tokyo terlepas saat berada di antara stasiun Furukawa dan Sendai di Prefektur Miyagi tak lama setelah pukul 08:00 pagi, dikutip dari NHK 19 September.
Alat penggandeng tersebut menghubungkan Komachi dari Akita yang memiliki tujuh gerbong dengan sekitar 120 orang di dalamnya dan Hayabusa dari Morioka yang memiliki 10 gerbong, dengan sekitar 200 orang di dalamnya.
Dikutip dari Kyodo News, kedua kereta tersebut terhubung di stasiun Morioka dan sedang menuju ke Tokyo ketika kemudian sambungan terlepas.
Operator mengatakan tidak ada korban luka. Semua penumpang tetap berada di dalam kereta sejak kejadian hingga mereka dapat turun di stasiun Sendai sekitar lima jam kemudian.
Takagi Ryo, profesor di Universitas Kogakuin mengatakan, adalah hal yang wajar untuk berpikir perangkat yang terlepas secara tidak sengaja diaktifkan ketika kereta sedang melaju. Hal ini berarti kedua kereta akhirnya terpisah.
Belakangan, Japan Railway East mengatakan layanan di jalur Shinkansen Tohoku telah kembali beroperasi setelah peristiwa pagi hari.
Kereta tersebut kembali beroperasi sekitar pukul 13:10 setelah menyelesaikan pemeriksaan kereta Hayabusa dan Komachi di lokasi dan memindahkannya ke Stasiun Sendai.
BACA JUGA:
Mengutip Redigest, Shinkansen Komachi dan Shinkansen Hayabusa merupakan dua layanan berbeda. Komachi yang melayani relasi Tokyo-Akita menggunakan rangkaian shinkansen seri E6. Sedangkan Hayabusa yang melayani rute Tokyo-Shin-Hakodate-Hokuto menggunakan Seri E5 dan H5.
Kedua relasi ini berangkat bersamaan dari Tokyo, sebelum kemudian berpisah di Stasiun Morioka. Perjalanan sebaliknya juga sama, kedua kereta yang terpisah, digabungkan di Stasiun Morioka.