Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Iran pada Hari Rabu kembali menegaskan, Teheran tidak mengirimkan rudal balistik ke Rusia, mengatakan sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan tiga negara Eropa tidak akan menyelesaikan masalah.

"Sekali lagi, AS dan E3 bertindak berdasarkan intelijen yang salah dan logika yang cacat. Iran TIDAK mengirimkan rudal balistik ke Rusia. Titik. Sanksi bukanlah solusi, tetapi bagian dari masalah," tulis Menlu Abbas Araqchi dalam unggahan di X, dilansir dari Reuters 12 September.

E3 merujuk pada tiga negara besar Eropa, Inggris Jerman dan Prancis.

Minggu lalu, Misi Permanen Iran untuk PBB menepis laporan pengiriman rudal ke Rusia, mengatakan, "Posisi Iran terhadap konflik Ukraina tetap tidak berubah. Iran menganggap pemberian bantuan militer kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik - yang menyebabkan meningkatnya korban jiwa, penghancuran infrastruktur, dan menjauhkan negosiasi gencatan senjata - sebagai tindakan yang tidak berperikemanusiaan," dikutip dari IRNA.

Secara terpisah, Duta Besar Iran untuk PBB Amir-Saeed Iravani dalam surat kepada kepala PBB dan Presiden Dewan Keamanan menegaskan menolak tuduhan tidak berdasar dan menyesatkan.

Iravani dalam suratnya menyebutnya "konyol" negara-negara yang secara langsung terlibat dalam konflik Ukraina dan secara signifikan berkontribusi pada eskalasi konflik melalui penyediaan senjata canggih, dengan berani membuat klaim tak berdasar seperti itu terhadap Iran.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Hari Selasa, Rusia telah menerima rudal balistik dari Iran dan kemungkinan akan menggunakannya di Ukraina dalam beberapa minggu.

Dikatakan olehnya, kerja sama antara Moskow dan Teheran mengancam keamanan Eropa yang lebih luas, katanya.

Kemudian, Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan Perancis pada Hari Selasa menjatuhkan sanksi-sanksi baru terhadap Iran, termasuk tindakan-tindakan terhadap maskapai penerbangan nasionalnya, Iran Air.

Terpisah, Kremlin pada Hari Rabu menepis laporan Iran telah mengirimkan rudal ke Rusia, mengatakan klaim tentang berbagai transfer senjata tidak berdasar.