JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berjanji akan mengatasi persoalan parkir liar yang masih marak di Jakarta salah satunya dengan mengajak pengelola untuk ikut mencari solusi.
"Jadi pengelola parkir liar itu dilibatkan untuk penyelesaian pengembangan dan persoalan parkir di daerah itu. Tapi bukan premanisme ya. Kalau itu kita lawan," kata Pramono, Selasa, 3 September.
Menurut pria yang kini menjabat sebagai Sekretaris Kabinet itu, penertiban parkir liar perlu dilakukan.
"Enggak bisa memberikan ruang kepada juru parkir liar. Kalau itu ditertibkan, semua orang nurut. Pemimpin itu harus berani memutuskan," kata dia.
Adapun terkait parkir liar, Pemerintah Provinsi melakukan berbagai upaya guna mengatasinya. Tim gabungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta misalnya, menindak 442 juru parkir liar di minimarket hingga ruko perkantoran di Jakarta selama dua pekan terakhir, yakni pada 15-30 Mei 2024.
Selain itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta juga ikut serta menertibkan para juru parkir liar, pak ogah, pengemis, pengamen, hingga pedagang asongan agar tidak mengganggu ketertiban umum dan lalu lintas melalui Operasi Bina Tertib Praja pada 1 hingga 31 Agustus 2024.
Selain membahas terkait parkir liar, Pramono juga mengungkapkan pendapatnya terkait elektabilitas di Pilkada DKI 2024.
BACA JUGA:
Pramono mengatakan ketimbang berfokus pada hal ini, dia memilih bekerja untuk mengetuk hati rakyat.
"Maka yang kami tawarkan adalah program yang betul-betul dari aspirasi warga yang kami tangkap ketika bertemu di tempat publik. Ketemu di LRT, MRT, TransJakarta," kata dia.
Pramono mengatakan pendekatan melalui menyelesaikan masalah (problem solving) lebih berguna ketimbang kampanye atau program yang bombastis.
Saat ditanya mengenai program andalan dengan calon wakilnya, Rano Karno, Pramono belum bersedia menjawabnya.
"Program andalan boleh dibuka ketika sudah diketok tanggal 22 September. Sekarang ini belom boleh dibuka nanti kalau dibuka disemprit sama KPU DKI," kata Pramono.