JAKARTA – Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno terkesan hati-hati dan irit janji soal program unggulan di Pilkada Jakarta. Tapi, Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro menilai, hal itu justru bisa menjadi bumerang paslon yang diusung PDI Perjuangan tersebut.
“Bila dibandingkan Ridwan Kamil-Suswono, Pramono-Rano ini terkesan tidak banyak mengumbar janji. Saya melihat ada kehatian-kehatian, mungkin belajar dari statement-statement Ridwan Kamil beberapa waktu yang cukup kontraproduktif,” ujarnya, Senin 16 September 2024.
Menurut Agung, obral janji termasuk janji yang terkesan bombastis membuat pemilih rasional yang relatif banyak jumlahnya di Jakarta akan berpikir dua kali, meski di sisi lain hal tersebut membuat warga Jakarta bisa mengetahui program-program yang dilontarkan setiap paslon.
BACA JUGA:
Karena itu, setiap paslon termasuk Pramono-Rano dituntut menyajikan program yang menarik dan inovatif untuk menggaet perhatian warga Jakarta sebagai pemilih. Pasangan Pramono-Rano diminta juga mulai “memamerkan” program-program unggulan mereka di hadapan pemilih.
“Kalau terlalu berhati-hati juga bisa jadi bumerang. Jangan-jangan nanti malah tergerus suaranya dan tidak terlalu menarik bagi pemilih. Tapi, program yang dijanjikan juga harus masuk akal di mata pemilih,” tandas Agung.
Seperti diketahui, hingga saat ini pasangan Pramono Anung dan Rano Karno berencana mengusung 11 program prioritas untuk bertarung dalam Pilkada Jakarta 2024. Dua di antaranya adalah isu air bersih dan polusi udara. Menurut Rano Karno, permasalahan terkait air, kemacetan, polusi udara dan kebudayaan Betawi menjadi prioritas utama.