Bagikan:

MAKASSAR - Plt Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, prihatin atas insiden bom di Gereja Katedral Makassar.

"Innalilahi Wa Innailaihi Roji'un, kami turut berduka atas insiden diduga bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar," ujar Andi Sudirman, Minggu, 28 Maret.

Andi Sudirman yang sedang melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Wajo pun terus berkomunikasi dengan pihak Polda Sulsel.

"Kami terus koordinasi bersama Bapak Kapolda dan mendukung Kepolisian untuk mengusut kasus ini.  Tentu kami sangat mengecam segala bentuk kekerasan (bom bunuh diri), apalagi menyebabkan orang lain terluka," pungkasnya.

Plt Gubernur Sulsel meminta kepada aparat kepolisian untuk memperketat penjagaan rumah-rumah ibadah untuk menghindari dan mengantisipasi kejadian ini berulang.

Andi Sudirman juga meminta partisipasi masyarakat untuk menghindari spekulasi dan hoaks 

"Kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, jurnalis media dan pihak keamanan, mari bersinergi untuk memberikan informasi yang jernih kepada masyarakat sambil menunggu hasil investigasi lebih jauh," imbaunya.

Dia berpesan meningkatkan kewaspadaan agar dapat menimimalisir potensi-potensi gangguan keamanan dan stabilitas di tengah masyarakat.

"Kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, jurnalis media dan pihak keamanan, mari bersinergi untuk memberikan informasi yang jernih kepada masyarakat sambil menunggu hasil investigasi lebih jauh," pungkasnya.

Mabes Polri menyebut ada dua pelaku bom bunuh diri di gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pelaku yang berboncengan motor ini sempat mencoba menerobos ke dalam halaman gereja namun dicegah petugas. 

“Ada dua orang yang berboncengan dengan motor DD 5984 ND yang kemudian terjadi ledakan di depan pintu gerbang gereja Katedral Makassar,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan, Minggu, 28 Maret.

Pelaku bom bunuh diri menurut Argo hendak menerobos masuk pelataran gereja. Saat itu misa Palma sudah selesai sekitar pukul 10.30 WITA. 

“Dua orang tadi (berboncengan motor, red) dicegah oleh security gereja dan kemudian terjadilah ledakan tersebut,” sambung Argo. 

Motor yang digunakan pelaku bom bunuh diri di Katedral Makassar hancur. Ada juga potongan tubuh dari pelaku yang sedang diidentifikasi. 

“Kita lagi cek karena kita temukan beberapa potongan (tubuh) nanti kita cek apakah itu dari dua-duanya,” kata Argo berbicara soal kondisi pelaku bom bunuh diri. 

Sebelumnya Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Merdisyam menyebut ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar masuk kategori berdaya ledak tinggi (high explosive). 

“Kalau jenis ledakan sementara bisa dikatakan high explosive karena daya ledak cukup tinggi. Di gereja tidak ada kerusakan berarti hanya di luar, di pintu gerbang dan kendaraan,” kata Irjen Merdisyam di Makassar, Minggu, 28 Maret.