JAKARTA - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menempatkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada posisi pertama sebagai calon presiden yang diperkirakan akan menarik suara publik terbanyak dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Saya pikir Anies berpotensi untuk menang pilpres, karena dia punya modal sosial, modal pembangunan Jakarta, jejak rekam bagus. Dia sosok alternatif yang tanda kutip bisa membawa Indonesia lebih maju terhormat" ujar Andriadi Achmad dihubungi VOI, Jumat, 26 Maret.
Apalagi, lanjutnya, Anies di mata dunia saat ini terlihat banyak prestasi. Terutama, bisa mengembalikan Jakarta tidak masuk dalam 10 besar kota termacet, dan menjadikannya kota yang tertata dengan rapi di dunia.
"Itu sepeti presiden-presiden yang berada di Amerika Serikat. Karena presiden di AS biasanya dari gubernur-gubernur negara bagian yang mungkin dianggap berhasil," jelas Andriadi.
Direktur Eksekutif Political Communication Studies and Research Centre (PolCom SRC) ini menambahkan, pengalaman seperti itu sudah pernah dibuktikan oleh Presiden Joko Widodo. Dimana, ia menduduki istana karena pernah menjadi gubernur, bahkan kala itu masih menjabat DKI 1.
"Indonesia kan sudah dimulai Jokowi di Jakarta, mungkin ini bisa jadi penghambat atau pun peluang Anies untuk mempersiapkan (Pilpres 2024.red)," ucapnya.
BACA JUGA:
Hambatan Anies, kata Andriadi, yakni tinggal keputusan pemerintah soal Pilkada serentak ditiadakan pada 2022. Apabila 2022 tidak dilaksanakan maka Anies menunggu untuk dicalonkan sebagai capres pada 2024. Jika, 2022 digelar Pilkada DKI maka akan bisa menjadi batu loncatan bagi Anies mengambil tiket Pilpres.
"Kan harusnya ada Pilkada Jakarta. Kalau pilkada serentak diadakan 2024 otomatis Anies sebagai batu loncatan mempersiapkan pilpres," katanya.
Kendati demikian, pengamat politik asal Bengkulu itu menilai Anies masih lebih berpeluang ketimbang rival-rivalnya, seperti Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Puan Maharani bahkan Gatot Nurmantyo.
"Itu peluang Anies cukup besar untuk 2024. Dibandingkan dengan calon-calon yang muncul, seperti RK, Puan, atau Gatot," tandas Andriadi.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis sejumlah nama yang diperkirakan akan menarik suara publik terbanyak dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hasilnya, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati posisi pertama untuk jadi calon presiden dengan presentase 15,2 persen.
Sementara, di posisi kedua dan ketiga ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Jadi kalau ditanya anak muda 17 nama yang paling tinggi, meskipun kisaran margin of error dengan Ganjar Pranowo, termasuk juga Ridwan Kamil, secara umum tidak ada nama yang dominan itu dulu. Tetapi 17 nama yang paling tinggi secara absolute itu Anies Baswedan di angka 15,2 persen, Ganjar 13,7 persen, bedanya enggak signifikan," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara daring, Minggu, 21 Maret 2021.
Disusul Menparekraf Sandiaga Uno 9,8 persen, Menhan Prabowo Subianto 9,5 persen, dan ada nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 4,1 persen.