PPP Usul Duetkan Anies-Khofifah, Pengamat: Sejarah di Indonesia Sulit Menang Jika Didukung Satu Kelompok Saja
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam kerja sama pangan antarpemprov/Dok. Humas Pemprov DKI

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan direkomendasikan untuk berpasangan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Pilpres 2024 mendatang. 

Menanggapi rencana duet tersebut, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, menilai peluang Khofifah berpasangan dengan Anies Baswedan dalam pilpres 2024 relatif kecil. 

Menurutnya, ada beberapa penyebab minimnya peluang Anies-Khofifah. Pertama, Anies dan Khofifah sama-sama mendapat dukungan dari kelompok Islam. 

"Sejarah di Indonesia, sulit pasangan capres menang hanya diusung kelompok Islam atau kelompok nasionalis saja," ujar Jamiluddin di Jakarta, Senin, 18 April. 

"Jadi peluang Khofifah berpasangan dengan Anies untuk menang memang relatif kecil. Dukungan dari kelompok nasionalis akan sangat kecil bila pasangan Anies-Khofifah maju pada pilpres 2024," sambungnya. 

Kedua, partai politik yang akan mengusung pasangan Anies-Khofifah relatif sedikit. Sampai saat ini, kata Jamiluddin, baru PPP yang terlihat berminat mengusung pasangan tersebut.

"Partai Islam lainnya tampaknya kurang berminat mengusung pasangan Anies-Khofifah. Hal yang sama juga terlihat partai yang nasionalis dan nasionalis religius," sebutnya. 

Ketiga, elektabilitas Khofifah tidak cukup untuk mendongkrak bila berpasangan dengan Anies. Menurutnya, Anies kelihatan tidak akan pede berpasangan dengan Khofifah pada pilpres 2024.

Namun begitu, kata Jamiluddin, jika Khofifah berpasangan dengan Anies nampaknya akan mendapat dukungan dari kelompok perempuan. Hanya saja dukungan itu juga tidak akan besar. 

Sebab, menurutnya, kalangan perempuan yang sadar kesetaraan gender masih terbatas kalangan perempuan yang terdidik. Terlebih, jumlah perempuan terdidik di Indonesia belum banyak.

"Jadi, pasangan Anies-Khofifah tampaknya akan sulit dapat partai pengusung. Peluang menang memang kecil," pungkasnya. 

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DKI Jakarta dan DPW PPP Jawa Timur mengusulkan untuk mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Pilpres 2024.

"DPW PPP DKI Jakarta merekomendasikan kepada DPP PPP agar mencalonkan Saudara Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden RI dan mencalonkan Ibu Khofifah Indar sebagai wakil presiden pada pemilu 2024," kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPW PPP DKI, Farhan Hasan Al-Amri di Cikini, Kamis, 14 April.