JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka peluang memanggil Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Hal ini disampaikan Juru Bicara KPK Tessa merespon pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang sudah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap proyek di Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Selasa, 20 Agustus. Lembaganya tentu akan mencermati temuan yang muncul.
“Kalau seandainya mungkin Pak HK (Hasto Kristiyanto) menyampaikan seperti itu, bisa saja tapi nanti untuk lebih pastinya akan kita tunggu,” kata Tessa kepada wartawan, Rabu, 21 Agustus.
Dia memastikan semua pihak yang diperlukan keterangannya pasti bakal dipanggil. "Ya semua informasi yang dibutuhkan penyidik tentunya dalam rangka pemenuhan unsur perkara pasti akan ditanyakan tidak hanya kepada yang bersangkutan, tetapi kepada saksi-saksi lain, dan siapa pun bila kesaksiannya dibutuhkan tentunya akan kita mintai keterangan," tegas juru bicara berlatar penyidik itu.
Tapi, Tessa belum memerinci waktu pasti pemanggilan. Katanya, penyidik pasti sudah punya rencana dalam mengusut dugaan suap DJKA tersebut.
"Siapa yang akan dimintai keterangan, kapan dipanggil itu tergantung pada rencana penyidikan yang dibuat oleh Satgasnya penyidikan," ucapnya.
BACA JUGA:
Hasto setelah diperiksa penyidik KPK menyebut nama Erick Thohir dan Budi Karya. Katanya, dia ditanyai kapasitasnya selaku Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.
Hasto kemudian menjelaskan Erick Thohir ketika itu menjabat sebagai ketuanya dan memerintahkan untuk gotong royong menggalang dana untuk kampanye. Perintah ini kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan antara Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo dan Budi Karya.
"Saat itu berdasarkan kebijakan dari ketua tim pemenangan Bapak Erick Thohir dikatakan, bahwa ada pihak-pihak sesama jajaran yang kemudian bergotong royong, dan kemudian bertemulah Pak Adhi Dharma ini dengan Bapak Budi Karya Sumadi," ujar Hasto di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa 20 Agustus.