Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan pemeriksaan Wasekjen PDI Perjuangan (PDIP) Yoseph Aryo Adhie diperiksa soal proses pengadaan oleh DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Ia diduga mengetahui praktik lancung yang terjadi sehingga dipanggil sebagai saksi pada Kamis, 18 Juli.

“Saksi tersebut dipanggil dan ditanyakan terkait pengetahuan seputar proses pengadaan barang dan jasa di DJKA saja dan tidak di luar itu,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardika saat dikonfirmasi VOI, Senin, 22 Juli.

Sementara soal klaim Yoseph yang mengaku ditanyai penyidik perihal pertemuan dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Tessa tak mau memerinci lebih jauh. “Karena sudah masuk materi penyidikan, belum bisa disampaikan terlebih dahulu,” tegas juru bicara berlatar belakang penyidik tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhie mengaku telah diperiksa KPK pada Kamis, 18 Juli kemarin. Dia dicecar sejumlah pertanyaan saat hadir sebagai saksi kasus suap DJKA Kemenhub, termasuk soal fotonya bersama dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

“Dipanggil terkait adanya foto saya bersama dengan Pak Budi Karya Sumadi,” kata Yoseph dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, dia mengklaim ditanya soal operasional tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. Saat itu, Yoseph merupakan kepala sekretariat tim yang diketuai oleh Erick Thohir sebelum menjabat sebagai Menteri BUMN dan Hasto Kristiyanto sebagai sekretaris tim.

Adapun soal pertemuan dengan Budi Karya, Yoseph mengaku dia ketika itu melaporkan operasional rumah aspirasi relawan Jokowi-Ma’ruf yang beralamat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.

“Karena pembentukan Rumah Aspirasi di awal sebagaimana arahan Erick Thohir sebagai ketua tim pemenangan bahwa operasionl Rumah Aspirasi di-handle oleh Pak Budi Karya Sumadi,” jelasnya.

“Saya menghadap Pak Budi Karya Sumadi atas perintah Bapak Hasto Kristiyanto dalam kapasitas sebagai sekretaris tim pemenangan Jokowi-Maruf Amin,” ucapnya.