JAKARTA - Milisi Houthi telah merekrut sebanyak 10.000 anak sejak dimulainya konflik di Yaman pada tahun 2014.
Mengutip Arab News, Senin 19 Agustus, Euro-Mediterranean Human Rights Monitor dan SAM Organization for Rights and Freedoms menyebutkan, perekrutan tersebut terjadi antara tahun 2014 dan 2021.
Selain laporan dari kelompok hak asasi manusia (HAM) di Yaman tersebut, Human Rights Watch mengatakan mayoritas anak yang direkrut milisi Yaman berusia 13-25 tahun, sementara ratusan lainnya berada di bawah 18 tahun.
Sedangkan kantor berita resmi Houthi, SabaNet mengatakan, perekrutan milisi baru-baru ini menunjukkan orang-orang yang tampaknya adalah anak-anak.
PBB telah menyelidiki setidaknya 1.851 kasus perekrutan atau penggunaan anak oleh Houthi sejak 2010.
Sejak 2011, Houthi masuk dalam daftar tahunan Sekjen PBB terkait kelompok-kelompok yang bertanggung jawab atas pelanggaran berat terhadap anak-anak dalam konflik bersenjata.
Houthi masuk dalam daftar karena perekrutan dan penggunaan tentara anak-anak.
Sejak 2016, kelompok ini juga masuk dalam daftar karena pembunuhan dan mutilasi anak-anak serta serangan terhadap sekolah dan rumah sakit.