Bagikan:

JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar, Idrus Marham menepis isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar apabila Bahlil Lahadalia terpilih menjadi Ketua Umum Golkar.

Idrus justru bersyukur jika Jokowi ingin bergabung ke Partai Golkar.

"Itu kan semua isu. Partai Golkar adalah partai terbuka, go publik, ibarat perusahaan, bukan milik perorangan, tidak ada pemegang saham yang besar, semua sama sahamnya (yang pegang, red) rakyat Indonesia, bukan milik keluarga, bukan milik kelompok, milik bersama, siapa saja yang mau masuk silakan, bagus, apalagi pak Jokowi kalau masuk, saya bilang alhamdulillah. Berarti dapat barokah," ujar Idrus di Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus.

"Loh mantan presiden 10 tahun kok, legacynya banyak, pasti penganutnya juga besar, alhamdulillah dong," sambungnya.

Bukan hanya Jokowi, Idrus mengatakan, Golkar akan senang apabila Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka juga mau menjadi kader Partai Beringin.

"Kalau misalkan mas Gibran mau masuk, ya alhamdulillah lagi, kan ada barokah, wapres. Orang berjuang untuk kemenangan wapres, presiden, panjang banyak biaya dan sebagainya, ini ada wapres mau masuk ya alhamdulillah," katanya.

Soal posisi Jokowi dan Gibran di Partai Golkar apabila nantinya bergabung, Idrus mengatakan, hal itu sesuai kesepakatan dengan pengurus DPP Golkar. Dia bilang, persoalan jabatan hanya masalah teknis.

"Ya masuk nanti, persoalan posisi persoalan gampang, masalah teknis, masalah kesepakatan. Jadi ndak ada masalah semua, apanya yang jadi masalah. Kalau ada orang yang mempermasalahkan, kata orang Betawi, mungkin itu pertanda sirik aja gitu. Itu kata orang Betawi," kata Idrus.

"Kalau mau masuk, atau digodain supaya pak Jokowi dengan mas Gibran nggak usah masuk. Ini kan juga memang dalam dunia politik hari ini kan ya goda menggoda itu sudah biasa, tapi saya kira beliau tidak perlu digoda-goda karena beliau sudah punya sikap, sudah punya pandangan, jadi ya kita berdoa aja lah. Kalau gabung alhamdulillah, gitu aja," pungkas mantan Sekjen Golkar itu.