Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara Garda Revolusi Iran (IRGC) Brigjen Ali Mohammad Naeini mengatakan pada Hari Selasa, pembalasan terhadap ulah Israel akan menjadi penantian yang panjang, memastikan Teheran tidak akan tinggal diam.

Timur Tengah telah bersiap-siap untuk pembalasan Iran atas pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada tanggal 31 Juli. Israel tidak mengkonfirmasi atau membantah mereka berada di balik pembunuhan tersebut.

"Waktu berpihak pada kami dan masa tunggu untuk respon ini bisa jadi panjang," kata Brigjen Naeini, merujuk pada potensi pembalasan terhadap Israel, melansir Reuters 20 Agustus.

Brigjen Naeini menegaskan, Israel pasti akan menerima respons atas pembunuhan Haniyeh, mengatakan Zionis tidak mencapai satu pun tujuannya dalam pembunuhan itu dan menjadikannya bumerang, karena front perlawanan menjadi lebih kuat.

"Ada tekad serius untuk menanggapi berbagai tindakan pelanggaran rezim Zionis," ujarnya, dikutip dari Tasnim.

Ia mencatat, Iran tidak akan menggunakan skenario serupa untuk menanggapi Israel, dengan mengatakan komandan Iran memiliki pengalaman dan keterampilan untuk “menghukum musuh secara efektif” tanpa tergesa-gesa.

"Tidak ada agresi terhadap target Iran yang tidak terjawab, dan musuh harus menunggu pukulan yang diperhitungkan dan akurat pada waktunya," ujarnya.

Haniyeh tengah berada di Teheran usai menghadiri pelantikan presiden terpilihan Masoud Pezeshkian, saat sebuah serangan terjadi pada 31 Juli yang menewaskan ia bersama seorang pengawalnya.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah memperingatkan rezim Israel tentang "respons keras" atas pembunuhan Haniyeh, menyebutnya sebagai tugas Iran untuk membalas darah pemimpin perlawanan Palestina tersebut.

Amerika Serikat telah meminta sekutu-sekutunya yang memiliki hubungan dengan Iran untuk membujuk Iran agar meredakan ketegangan di Timur Tengah.

Brigjen Naeini mengatakan, Teheran mendukung setiap langkah yang mengarah pada penghentian perang di Gaza dan membantu rakyatnya.