Tegas Ingatkan Israel Tidak Mengincar Pasukannya, Komandan Iran: Jika Diulang, Anda Menderita Serangan Rudal Kami
Komandan Korps Pengawal Revolusi Iran Jenderal Hossein Salami. (Wikimedia Commons/Mehr News Agenc/Mahmoud Rahimi)

Bagikan:

JAKARTA - Pengawal Revolusi Iran (IRGC) memperingatkan Israel pada Hari Rabu, mereka akan menghadapi serangan balas dendam jika terus menargetkan anggota pasukan elite tersebut, kantor berita semi-resmi Tasnim melaporkan.

"Sadarilah bahwa kami tidak hanya akan mengambil bagian dalam pemakaman para martir kami, tetapi juga segera membalas dendam mereka. Ini adalah pesan yang nyata dan serius," seperti melansir Tasnim mengutip Panglima Pengawal Revolusi Hossein Salami, yang memperingatkan Israel.

"Jika kenakalan Anda diulang, Anda akan sekali lagi mengalami serangan kami dan menderita rasa pahit serangan rudal kami," tegasnya.

IRGC atau Garda Revolusi mengklaim bertanggung jawab atas serangan 13 Maret di apa yang mereka sebut "pusat strategis Israel" di Erbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdi di Irak utara.

Selusin rudal yang diluncurkan dari Iran, menghantam apa yang digambarkan oleh pemerintah daerah Kurdi Irak sebagai 'daerah pemukiman sipil.

Serangan itu dipandang sebagai pembalasan Iran atas pembunuhan Israel terhadap anggota Pengawal Revolusi di Suriah, sekutu dekat Iran, dalam serangan udara pada 7 Maret.

"Dalam beberapa minggu terakhir Anda telah melihat bagaimana Zionis selalu salah dalam perhitungan mereka dan telah menjadi sasaran rudal Pengawal Revolusi. Kami memperingatkan mereka, bahwa mereka harus menghentikan kerusakan mereka atau kami akan mengubur mereka hidup-hidup," tambah Salami.

Terpisah, kelompok pemantau The Syrian Observatory for Human Rights mengatakan tak lama setelah serangan udara Israel 7 Maret, itu adalah yang ketujuh dari jenisnya di Suriah tahun ini dan targetnya adalah gudang senjata dan amunisi di dekat bandara Damaskus.

Untuk diketahui, Israel jarang mengomentari serangan udara di Suriah, yang telah dilakukan ratusan sejak dimulainya perang saudara di negara itu pada 2011.