Bagikan:

JAKARTA - Para pendiri dan senior Partai Demokrat sepertinya serius ingin 'ganti baju' dan melepaskan diri dari bayang-bayang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Tak cukup menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit untuk memilih ketua umum baru dan melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kini peristiwa besar lalu pun kembali muncul untuk 'dimandikan'. 

Pengurus Partai Demokrat versi KLB kompak menggelar jumpa pers di Hambalang Sport Center, Bogor, Jawa barat, Kamis, 25 Maret.

Bukan tanpa alasan, digelarnya temu media di tempat paling sejarah untuk Partai Demokrat itu justru diklaim menjadi titik balik kebangkitan partai berlogo bintang mercy dibawah kepemimpinan Moeldoko. 

Di mana kita tahu, pada era SBY nama Hambalang sudah disorot negatif. Mega proyek Rp2,5 triliun menjadi Bancakan elit yang kini menjadi pesakitan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Max Sopacua, menekankan Hambalang akan menjadi starting point kepengurusan baru untuk maju di bawah ketua umum Moeldoko.

Saat itu, Hambalang menjadi awal mula kemunduran bagi Demokrat pada kontestasi pemilu lantaran kasus korupsi.

"Kami tidak melupakan sejarah bahwa Hambalang juga bagian yang membuat Partai Demokrat turun ke bawah, elektabilitasnya hancur. Biarpun ada yang menikmati tanpa dihukum sekarang, biar ada yang menikmati tapi sudah melewati proses hukum," ujar Max di Hambalang, Kamis 25 Maret.

Akan tetapi, kata Max, Partai Demokrat ditangan Moeldoko akan mengembalikan citra Hambalang sekaligus membalikkan keadaan bahwa dimulai dari tempat ini lah partai akan kembali berjaya. 

"Demokrat pimpinan Moeldoko sebagai Ketua Umum untuk maju ke depan Insya Allah 2024 kami berjaya," kata Max.

Politikus senior yang juga pendiri Partai Demokrat, Hencky Luntungan menilai, Hambalang akan mengingatkan kembali pada proyek kenangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Agar mata terbuka, sebagai kenangan yang tak terlupakan oleh rakyat Indonesia," ujar Hencky.

Sementara, inisiator KLB Darmizal berharap, Hambalang akan menjadi menjadi pintu bagi Partai Demokrat yang lebih baik dibawah kepemimpinan Moeldoko.

"Semoga Hambalang jadi halaman berikutnya dalam penuntasan bongkar kisah sedih masa lalu tersebut," ucap Darmizal.

Lalu akankah Moeldoko mengubah citra Hambalang?

Juru Bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan melanjutkan pembangunan Hambalang Sport Center di Bogor yang mangkrak pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Beberapa hari yang lalu Bapak Presiden Joko Widodo sudah mewacanakan untuk melanjutkan pembangunan Hambalang," ujar Rahmad saat konferensi pers di Hambalang, Bogor. Jawa Barat, Kamis 25 Maret.

Menurutnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Moeldoko sudah berkomunikasi soal rencana melanjutkan mega proyek senilai Rp2,5 triliun itu.

"Jadi Partai Demokrat pimpinan bapak Moeldoko mendorong kepada bapak presiden untuk melanjutkan proyek Hambalang. Agar mendukung proyek Hambalang itu dilanjutkan. Agar tidak terjadi candi-candi Hambalang," kata Rahmad.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan kembali mega proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Kabupaten Jawa Barat yang sudah bertahun-tahun mangkrak atau terbengkalai.

Kabar pemerintah membangkitkan kembali Hambalang memang sudah terendus sejak lama. Jokowi menjanjikan akan melanjutkan Proyek peninggalan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu sejak 2016, namun hingga kini belum juga terealisasi.

Kala itu, Jokowi meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengkaji kemungkinan untuk melanjutkan proyek tersebut.

Beberapa waktu lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan Hambalang akan disulap menjadi tempat para atlet senior dan berbakat. Rencana itu telah tercantum dalam agenda besar Desain Olahraga Nasional.

"Kita sedang mempertimbangkan untuk bisa melihat Hambalang menjadi tempat untuk sentra atlet senior dan atlet-atlet kita yang sudah siap untuk bisa bertanding," kata Zainudin dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 15 Maret.

Dia mengatakan, Hambalang bukan satu-satunya proyek yang akan dikebut pemerintah. Masih ada proyek lainnya yang juga akan dibuat untuk para atlet nasional.

Nama Ibas Disebut 'Yang Tak Tersentuh Hukum'

Politikus Senior Partai Demokrat, Max Sopacua, mempertanyakan soal pihak yang menikmati korupsi Hambalang tanpa dihukum seperti kader lainnya. Ia menyebut nama anak bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono. 

Sebagaimana diketahui, kasus korupsi proyek pembangunan pusat olahraga di Hambalang, Bogor, menyeret sejumlah elit Partai Demokrat. Diantaranya, mantan Menpora Andi Mallarangeng dan mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum.

Dalam kasus tersebut, nama Ibas Yudhoyono juga beberapa kali disebut. Namun hingga saat ini, Ibas tidak pernah dipanggil untuk diperiksa.

"Ibas dapat berapa Anas dapet berapa tidak disebutkan media. Anas masih menjalankan proses hukum, yang kita pertanyakan ini yang lain, yang tidak disentuh hukum," sindir Max.

Proyek Hambalang sendiri dibangun pada 2010, tepatnya pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tak sampai satu tahun, KPK mencurigai ada praktik korupsi yang dilakukan sejumlah pihak dalam pembangunan proyek dengan anggaran hingga Rp 2,5 triliun itu. 

"Mega korupsi kan udah dipenjara, ada Nazaruddin, Angelina Sondakh sudah menjalani hukumannya semuanya. Yang kita pertanyakan, kenapa ada juga yang tidak?Ya mas Ibas juga disebutkan para saksi berapa banyak? kan belom (ditindaklanjuti.red). Yang masuk penjara kan kita tahu siapa-siapa  makanya kita kembali ke Hambalang. Kita kembali ke Hambalang bukan untuk korupsi tapi untuk maju ke depan membela negara," tandas Max.

Masih haruskah mega korupsi Hambalang diusut kembali?