JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken memperingatkan, perundingan gencatan senjata yang tengah berlangsung saat ini, bisa jadi merupakan kesempatan terakhir untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang di Jalur Gaza.
Pembicaraan maraton untuk mencapai gencatan senjata di Gaza telah berlangsung selama berbulan-bulan, namun belum berhasil meredakan perang di sana. AS bersama Qatar dan Mesir telah bertindak sebagai mediator.
Setelah pembicaran tidak langsung pekan lalu di Doha, Qatar yang dinilai banyak kemajuan, pembicaraan akan dilakukan pekan ini di Kairo, Mesir.
"Ini adalah saat yang menentukan, mungkin yang terbaik, mungkin kesempatan terakhir untuk membawa pulang para sandera, untuk mencapai gencatan senjata dan menempatkan semua orang di jalan yang lebih baik menuju perdamaian dan keamanan yang langgeng," kata Menlu Blinken saat bertemu dengan Presiden Isaac Herzog, melansir Reuters 19 Agustus.
Menlu Blinken melakukan perjalanan kesembilannya ke Timur Tengah, sejak perang terbaru di Gaza pecah 7 Oktober 2023. Di Israel, selain bertemu Presiden Herzog, dia akan menemui Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Menlu Blinken akan mengintensifkan tekanan diplomatik AS untuk memastikan para negosiator mendapatkan terobosan pada akhir pekan ini, setelah AS mengajukan proposal yang menjembatani minggu lalu, yang diyakini oleh negara-negara penengah akan menutup kesenjangan di antara para pihak yang bertikai.
BACA JUGA:
"Saya berada di sini sebagai bagian dari upaya diplomatik intensif atas instruksi Presiden Biden untuk mencoba mencapai kesepakatan ini dan pada akhirnya melewati batas. Inilah saatnya bagi semua orang untuk mengatakan "ya" dan tidak mencari-cari alasan untuk mengatakan "tidak"," imbuh Menlu Blinken.
Terpisah, otoritas kesehatan di Gaza mengumumkan pada Hari Minggu, jumlah korban tewas warga Palestina di wilayah kantong itu telah mencapai 40.099 jiwa, serta 92.609 lainnya luka-luka, dikutip dari WAFA.