JAKARTA - Amerika Serikat menyetujui penjualan hingga 600 rudal Patriot dan peralatan terkait senilai 5 miliar dolar AS (Rp78.480.000.000.000) ke Jerman, yang telah menyumbangkan beberapa sistem pertahanan udara canggih ke Ukraina.
Penjualan rudal PAC-3 MSE yang diusulkan "akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan sekutu NATO yang merupakan kekuatan penting bagi stabilitas politik dan ekonomi di Eropa," kata Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) dalam sebuah pernyataan Hari Kamis, dilansir dari Daily Sabah 17 Agustus.
Penjualan itu dikatakan akan meningkatkan kemampuan Jerman untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan, serta meningkatkan kemampuan pertahanan militernya.
"Penjualan itu akan mendukung tujuan Jerman untuk meningkatkan pertahanan nasional dan teritorial serta interoperabilitas dengan pasukan AS dan NATO," tambah pernyataan itu.
Berdasarkan rencana pertahanan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang baru, Jerman perlu melipatgandakan pertahanan udaranya untuk melindungi infrastruktur dan pasukan militer jika terjadi ketegangan atau perang yang parah, kata seorang sumber keamanan kepada Reuters bulan lalu.
Jerman diketahui memiliki 36 unit sistem pertahanan udara Patriot, yang meluncurkan rudal, saat menjadi negara garis depan NATO selama Perang Dingin.
BACA JUGA:
Saat ini, pasukan Jerman tinggal memiliki sembilan unit Patriot, setelah menyumbangkan tiga unit ke Ukraina sejak invasi Rusia pada tahun 2022.
Departemen Luar Negeri AS menyetujui kemungkinan penjualan rudal tersebut, dan DSCA pada Hari Kamis memberikan pemberitahuan yang diperlukan kepada Kongres AS, yang masih perlu menandatangani transaksi tersebut.
Setelah pecahnya perang Ukraina, Berlin meninggalkan sikap pasifnya dan telah menjadi pemasok bantuan militer terbesar kedua bagi Kyiv, setelah Washington.