Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan mengungkapkan 40.000 warga Palestina tewas di Gaza per Kamis 15 Agustus sejak agresi militer Israel.

Serangan Israel di Gaza juga membuat 92.401 orang luka-luka, sementara lebih dari 85 persen penduduk Gaza mengungsi dari rumah mereka.

Mengutip AP, Kamis 15 Agustus, data itu diumumkan setelah mediator internasional belum lama ini gencar menengahi gencatan senjata di Gaza setelah agresi Israel berlangsung selama 11 bulan sejak Oktober 2023.

Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan petugas medis terus berjuang keras untuk mengidentifikasi jenazah yang terus berdatangan ke rumah sakit dan kamar mayat yang dilanda kewalahan.

Pejabat kesehatan dan anggota pertahanan sipil di Gaza mengatakan jumlah korban besar kemungkinan melebihi dari data yang diumumkan hari ini.

Hal itu karena masih banyak jenazah terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel.

Serangan udara dan darat Israel di Gaza telah menjadi salah satu operasi militer paling intens dalam sejarah peperangan terkini.

Upaya pengeboman dan penembakan militer Israel telah banyak memakan korban sipil di Palestina.

Karena situasi yang mencekam dan hancur lebur, lokasi kuburan menjadi sulit dijangkau.

Keluarga yang berupaya menyelamatkan diri dari serangan udara Israel terpaksa menguburkan jenazah keluarga mereka di mana pun yang memungkinkan, entah di halaman belakang, di pinggir jalan, atau di bawah tangga kediaman mereka.

Israel sejauh ini masih menyalahkan Hamas atas rentetean serangan mematikan menyebabkan puluhan ribuan warga Palestina meninggal dunia.