Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Iran pada Hari Selasa mengatakan, seruan Prancis, Jerman dan Inggris agar negara itu menahan diri terkait Isral "tidak memiliki logika politik dan bertentangan dengan prinsip hukum internasional".

Tiga negara itu pada Hari Senin menyerukan agar Iran dan sekutunya menahan diri untuk tidak menyerang Israel, usai pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran bulan lalu, setelah menghadiri presiden terpilih Masoud Pezeshkian.

Teheran dan Hamas menuduh Israel berada dibalik serangan tersebut. Sementara, Israel tidak mengklaim atau pun membantah tanggung jawab serangan tersebut.

"Tanpa keberatan apa pun terhadap kejahatan rezim Zionis (Israel), pernyataan E3 dengan kurang ajar mengharuskan Iran untuk tidak menanggapi pelanggaran kedaulatan dan integritas teritorialnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, melansir Reuters 13 Agustus.

Kanaani mengatakan Teheran bertekad untuk menghalangi Israel, meminta Paris, Berlin dan London untuk "sekali dan untuk selamanya menentang perang di Gaza dan hasutan perang Israel".

"Ketidakpedulian Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dukungan politik serta militer yang besar dari pemerintah Barat terhadap rezim Zionis (Israel) merupakan faktor utama di balik meluasnya krisis Gaza di kawasan," katanya.

Mengutip IRNA, Kanaani juga menekankan, Iran tidak perlu meminta izin dari siapa pun untuk menjalankan hak-haknya yang diakui.

Ia mengatakan permintaan EU3 tidak memiliki logika politik, bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum internasional, merupakan tuntutan yang berlebihan, dan merupakan dukungan terbuka dan praktis bagi sumber terorisme di kawasan tersebut serta hadiah bagi mereka yang memerintahkan dan melakukan genosida, kejahatan perang, terorisme dan kejahatan terhadap kemanusiaan, dikutip dari Tasnim.