JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara dengan para pemimpin dari sekutu Eropa - Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris - untuk membahas penurunan ketegangan di Timur Tengah dan gencatan senjata di Jalur Gaza pada Hari Senin, kata Gedung Putih.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis oleh Gedung Putih pada Hari Senin, para pemimpin dari kelima negara mengatakan, mereka mendukung seruan dari Amerika Serikat, Qatar dan Mesir untuk pembaruan pembicaraan gencatan senjata Gaza guna menyelesaikan kesepakatan sesegera mungkin.
Pernyataan bersama Hari Senin menekankan "tidak ada waktu lagi yang terbuang." Pernyataan tersebut juga menyatakan dukungan bagi Israel terhadap ancaman Iran sambil mendesak distribusi dan pengiriman bantuan ke Gaza.
Ada peningkatan risiko perang Timur Tengah yang lebih luas, setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran dan komandan militer Hizbullah Fuad Shukr di Beirut memicu ancaman pembalasan terhadap Israel.
"Kami meminta Iran untuk menghentikan ancaman serangan militer terhadap Israel dan membahas konsekuensi serius bagi keamanan regional jika serangan semacam itu terjadi," bunyi pernyataan bersama AS dan sekutu Eropa, melansir Reuters 13 Agustus.
Sebelumnya, Presiden Joe Biden memaparkan proposal gencatan senjata tiga fase dalam pidatonya pada tanggal 31 Mei. Washington dan mediator regional sejak saat itu telah mencoba mengatur kesepakatan gencatan senjata Gaza untuk para sandera tetapi mengalami kendala berulang kali.
BACA JUGA:
Adapun Mesir, Amerika Serikat, dan Qatar telah menjadwalkan putaran baru negosiasi gencatan senjata pada Hari Kamis pekan ini.
Diketahui, kelompok militan Palestina yang dipimpin Hamas melakukan serbuan ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil dan menangkap lebih dari 250 sandera, menurut penghitungan Israel.
Di sisi lain, korban tewas warga Gaza akibat serangan Israel sejak Oktober lalu telah mencapai 39.897 orang dan 92.152 lainnya luka-luka, dengan mayoritas korban perempuan dan anak-anak, dikutip dari WAFA.