Bagikan:

JAKARTA - Unit Reskrim Polsek Palmerah masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku penembakan berinisial SM (39) Jalan Semangka II, Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku mendapatkan senjata api dari rekannya berinisial W.

"Pelaku SM itu preman. Dia preman, tidak ada pekerjaannya. Dia dapat senpi dari pria berinisial W," kata Kanit Reskrim Polsek Palmerah AKP Ronny saat dikonfirmasi, Selasa, 13 Agustus.

Dari pengakuan pelaku SM, pemasok senjata api berinisial W diketahui merupakan seorang pecatan anggota aparat. Dia membeli seharga Rp 5 juta rupiah.

"Pelaku dapat senpi dari W, pecatan anggota," ucapnya.

Sementara korban penembakan senjata api berinisial PJ (60) yang sempat dibawa ke RS Pelni sudah pulang dari Rumah Sakit.

"Korban hanya dirawat 2 jam, kemudian sudah boleh pulang," ujarnya.

Meski tertembak peluru tajam, korban tidak menjalani rawat inap karena proyektil peluru yang menembus pahanya tidak bersarang.

"Karena pelurunya nembus tidak bersarang. Cuma dibersihkan dan diperban saja," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pria lanjut usia (Lansia) yang menjadi korban salah sasaran penembakan diketahui berinisial PJ (60). Korban yang diketahui bekerja sebagai pemulung barang bekas itu sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Pelni, Jakarta Barat.

Saat kejadian, PJ mengaku tengah mencari rejeki dengan mengais barang bekas yang bisa dijual di wilayah Jalan Semangka II, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Namun nahas, pada saat itu terjadi aksi penembakan yang dilakukan oleh pelaku berinisial SM.

"Awalnya (korban) sedang berdiri di depan warung kelontong saat mengambil botol bekas," kata Kanit Reskrim Polsek Palmerah AKP Ronny saat dikonfirmasi, Selasa, 13 Agustus.

Selanjutnya, korban PJ tiba-tiba merasa ada benda asing kecil yang menembus paha kirinya dan terasa panas serta perih.

"Korban terjatuh lemas dengan paha kirinya mengeluarkan banyak darah," ujarnya.