Bagikan:

JAKARTA - Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda menyebut pihaknya akan mengumumkan siapa tokoh yang akan diusung dalam Pilkada Jakarta pada pekan depan sebelum pelaksanaan Muktamar ke-6 PKB.

"Sebelum muktamar sudah ada keputusan. Semoga tanggal 23-an. Semoga, ya," kata Huda di Kantor DPP PKB, Senen, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Agustus.

Sejauh ini, PKB belum memastikan apakah akan tetap mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta atau berubah haluan mengusung Ridwan Kamil bersama Koalisi Indonesia Maju (PKB).

"Belum kita putuskan. Tapi, DPW (Dewan Pimpinan Wilayah PKB DKI Jakarta) sudah mengusulkan (Anies Baswedan)," ungkap Huda.

Terhadap dinamika pencalonan di Pilgub Jakarta, Ketua DPP PKB Ahmad Iman Sukri mengaku partainya akan mengikuti langkah PKS jika nantinya resmi menarik dukungan kepada Anies Baswedan untuk diusung di Pilgub Jakarta. PKS memang mulai memberi sinyal akan meninggalkan Anies.

Dalam pengusungan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, diperlukan 22 kursi DPRD DKI Jakarta dari partai politik (parpol) atau gabungan koalisi. Sementara, kursi PKB tak cukup untuk mengusung Anies sendirian maupun bergabung dengan NasDem jika tak ikut menarik dukungan pada Anies.

"Jadi kalau PKS tidak ke Anies, otomatis ya PKB enggak bisa (mengusung) karena PKS kan pemenang, kan. PKB kursinya 10, kurang banyak," ujar Iman, kemarin.

Iman juga bicara soal peluang berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) di Pilgub Jakarta untuk mengusung Anies. Sejauh ini, PKB belum ada kesepakatan apapun dengan PDIP terkait koalisi pilkada di Jakarta.

Sehingga, meski kursi pengusungan mencukupi jika berkoalisi dengan PDIP, Iman menegaskan belum tentu PKB akan mengusung Anies.

"Yang agak menguat sebetulnya di Jawa timur, PDIP dan PKB, kalau pilgub. Kalau di Jakarta, ya, tafsirkan sendiri, lah," tandasnya.