JAKARTA - Badai Tropis Maria menghantam wilayah Iwate, Jepang utara membawa hujan deras yang mengganggu penerbangan dan layanan kereta. Warga mengungsi dari rumah mereka di sejumlah wilayah.
Badai dengan kecepatan angin maksimum 72 kilometer per jam (45 mph) diperkirakan bergerak menuju Laut Jepang.
Badan Meteorologi Jepang memperingatkan risiko tanah longsor dan banjir setelah curah hujan yang memecahkan rekor selama dua hari terakhir di beberapa kota di wilayah tersebut.
Perdana Menteri Fumio Kishida menegaskan pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi situasi ini.
"Kami akan terus memberikan informasi kepada warga dan mendukung mereka yang mengungsi," katanya dilansir Reuters, Senin, 12 Agustus.
BACA JUGA:
Meskipun Jepang sedang merayakan hari libur, beberapa kereta cepat dan layanan reguler ditangguhkan di Iwate dan wilayah utara lainnya.
Sementara Japan Airlines dan All Nippon Airways juga membatalkan penerbangan dengan wilayah yang terkena dampak.
Lembaga penyiaran publik NHK mengatakan pemerintah kota mendesak warga di Iwate untuk berlindung. Namun dilaporkan tidak ada korban jiwa.