Bagikan:

JAKARTA - Filipina akan mengajukan protes diplomatik kepada Tiongkok atas insiden baru-baru ini yang melibatkan pesawat Angkatan Udara di wilayah udara di perairan dangkal Laut China Selatan.

Negara Asia Tenggara ini akan melanjutkan patroli maritim di Laut China Selatan meskipun ada tindakan "berbahaya dan provokatif" yang dilakukan Angkatan Udara China pekan lalu, kata

Dilansir Reuters, Senin, 12 Agustus, Panglima militer Filipina Romeo Brawner menyebut China melakukan tindakan berbahaya. Dua pesawat Tiongkok menjatuhkan suar di jalur pesawat Angkatan Udara Filipina yang melakukan patroli rutin di Scarborough Shoal pada 8 Agustus.

Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro mengatakan dia berharap China akan mematuhi hukum internasional dan perlunya mengurangi ketegangan.

Pada Minggu, Presiden Filipina Ferdinand Marcos mengatakan tindakan China “tidak dapat dibenarkan, ilegal dan sembrono”.

Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar. Pada Sabtu, Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China mengatakan pesawat Filipina telah melakukan penyusup secara ilegal meskipun telah berulang kali diperingatkan.