JAKARTA - Jumlah korban tewas akibat tanah longsor di tempat pembuangan sampah di ibu kota Uganda, Kampala, meningkat menjadi 21 orang.
Setelah hujan deras dalam beberapa pekan terakhir, gundukan besar sampah di satu-satunya tempat pembuangan sampah di kota itu runtuh pada Jumat, 10 Agustus malam mengubur rumah-rumah di tepi tempat pembuangan sampah saat penduduk sedang terlelap tidur.
Presiden Yoweri Museveni dirinya memerintahkan perdana menteri untuk mengoordinasikan pemindahan semua orang yang tinggal di dekat tempat pembuangan sampah.
Pemerintah juga telah memulai penyelidikan penyebab tanah longsor dan akan mengambil tindakan terhadap pejabat yang terbukti lalai, kata Inspektorat Pemerintah.
Dilansir dari Reuters, Senin, 12 Agustus, sebanyak 14 orang sudah diselamatkan, kata juru bicara polisi Patrick Onyango.
Tenda telah didirikan di dekatnya untuk mereka yang mengungsi akibat tanah longsor.
Tempat pembuangan sampah, yang dikenal dengan nama Kiteezi, menjadi satu-satunya tempat pembuangan sampah di Kampala selama beberapa dekade dan telah berubah menjadi bukit besar.
BACA JUGA:
Warga telah lama mengeluhkan limbah berbahaya yang mencemari lingkungan dan membahayakan warga.
Upaya pemerintah kota untuk mendapatkan lokasi TPA baru telah memakan waktu bertahun-tahun.
Tragedi serupa juga terjadi di tempat lain di Afrika akibat tumpukan sampah kota yang tidak dikelola dengan baik.