JAKARTA - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menegaskan, negerinya tidak bakal kehilangan satu inci pun wilayahnya. Ini adalah sikap tegas terkait ketegangan maritim dengan Beijing di Laut China Selatan.
"Negara ini telah melihat ketegangan geopolitik yang meningkat yang tidak sesuai dengan cita-cita perdamaian kita dan mengancam keamanan dan stabilitas negara, kawasan dan dunia," kata Marcos dalam pidato di acara kepulangan alumni militer, dilansir dari Channel News Asia, Sabtu 18 Februari.
"Negara ini tidak akan kehilangan satu inci pun dari wilayahnya. Kami akan terus menegakkan integritas dan kedaulatan wilayah kami sesuai dengan konstitusi kami dan dengan hukum internasional. Kami akan bekerja dengan tetangga kami untuk mengamankan keselamatan dan keamanan rakyat kami," lanjut dia.
Kedutaan Besar Beijing di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar. Kementerian luar negeri China mengatakan penjaga pantainya melakukan tindakan sesuai hukum.
Pada hari Selasa, Marcos memanggil utusan China untuk mengungkapkan "keprihatinan seriusnya" atas "peningkatan frekuensi dan intensitas tindakan" Beijing terhadap Penjaga Pantai Filipina dan nelayan Filipina di Laut China Selatan.
Kementerian luar negeri Filipina pada Selasa juga mengajukan protes diplomatik setelah penjaga pantai Manila melaporkan mitranya dari China telah mengarahkan " laser kelas militer " ke salah satu kapalnya yang mendukung misi pasokan pasukan, membutakan sementara awaknya di anjungan.
Tindakan China baru-baru ini, hanya sebulan setelah kunjungan kenegaraan Marcos ke Beijing, telah memicu sengketa wilayah Laut China Selatan yang telah berlangsung lama.
China mengklaim sebagian besar jalur air strategis, di mana sekitar US$3 triliun dalam perdagangan yang dibawa kapal setiap tahunnya, yang dibatalkan oleh pengadilan internasional di Den Haag pada tahun 2016.