JAKARTA - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko memperingatkan, Amerika Serikat mungkin menggunakan konflik di Timur Tengah untuk memulai perang dunia baru.
"Jangan-jangan, mereka mungkin menggunakan situasi konflik di Timur Tengah untuk memicu perang dunia baru. Mereka siap untuk bertindak sejauh itu," kantor berita BelTA mengutip pernyataan Presiden Lukashenko dalam pertemuan dengan menteri dalam negeri CIS (Commonwealth of Independent States), melansir TASS 8 Agustus.
Di bawah Presiden Joe Biden saat ini, kebijakan Negeri Paman Sam di dunia tampaknya telah diatur entah bagaimana, kata Lukashenko.
"Telah ditentukan: mereka adalah teman dan mereka adalah musuh, yang ini adalah anak dari..., tetapi milik kita, dan yang itu adalah musuh," ujarnya.
"Jika rezim berubah, itu akan seperti di Afghanistan. Itu akan persis seperti di Afghanistan. Bukan untuk pertama kalinya. Mereka perlu melancarkan semacam perang demi perubahan rezim," tandasnya.
Kendati demikian, Presiden Lukashenko menegaskan, ia tidak terlibat dalam propaganda melawan AS atau beberapa sekutu tradisional negara-negara CIS lainnya.
BACA JUGA:
"Anda harus bersikap ramah kepada semua orang dan membangun hubungan dengan siapa pun yang menginginkannya. Namun, jangan sia-siakan apa yang telah kita ciptakan dalam beberapa tahun terakhir," katanya.
"Ini sangat bergantung pada kita - penegak hukum. Banyak hal bergantung pada kita. Pikiran ini muncul dalam pikiran saya dalam perjalanan menuju pertemuan ini," tambah Presiden Lukashenko.