Bagikan:

JAKARTA - Kyiv Ukraina dilaporkan terus melancarkan serangan udara di wilayah perbatasan Kursk Rusia. Sistem pertahanannya menghancurkan empat drone dalam semalam.

Kementerian Pertahanan Rusia mengirim pasukan cadangan pada Selasa untuk membantu mengusir ratusan pejuang Ukraina yang didukung oleh tank dari Kursk, dalam serangan darat terbesar ke wilayah Rusia selama perang, yang kini telah berlangsung lebih dari dua tahun.

Situasinya “dapat dikendalikan”, kata Alexei Smirnov, penjabat gubernur wilayah barat daya Rusia dilansir Reuters, Rabu, 7 Agustus.

Semua layanan darurat berada dalam status siaga tinggi, katanya. Kementerian Rusia menyerukan masyarakat untuk menyumbangkan darah untuk mengisi persediaan medis.

Wilayah tersebut berada di bawah puluhan peringatan serangan udara selama 24 jam terakhir, menurut postingan Smirnov.

Hingga Rabu pagi, tidak ada laporan adanya pertempuran darat baru.

Lima orang tewas, termasuk dua awak ambulans, dan 20 orang terluka, di antaranya enam anak-anak, dalam pertempuran yang meletus pada Selasa.

Ukraina tidak memberikan komentar resmi, meskipun ada bukti adanya aksi militer dari wilayah perbatasannya. Baik Kyiv maupun Moskow mengatakan serangan mereka tidak menargetkan warga sipil.

Ukraina secara rutin menembakkan artileri dan rudal ke wilayah Rusia, dan menyerang sasaran jauh di dalam wilayah Rusia dengan drone serang jarak jauh. Namun serangan infanteri jarang terjadi.

Pasukan yang menggambarkan diri mereka sebagai paramiliter sukarela yang berperang di pihak Ukraina hanya menimbulkan kerusakan minimal dalam serangan besar-besaran ke beberapa wilayah Belgorod dan Kursk tahun ini.

Pada Selasa, staf umum Ukraina tidak menyebutkan adanya operasi ofensif Ukraina di Rusia.

Akun media sosial resmi Rusia mengatakan hingga 300 pejuang Ukraina, yang didukung oleh tank, telah menyerang unit perbatasan di dua lokasi di Kursk – Nikolayevo-Daryino dan Oleshnya.