JAKARTA - Jumlah personel militer Ukraina yang tewas dalam perang dengan Rusia hampir mencapai 9.000, kata kepala angkatan bersenjata negara itu.
Jumlah korban yang diberikan oleh Jenderal Valeriy Zaluzhnyi menjadi yang pertama diberikan oleh petinggi militer Ukraina, sejak invasi Rusia pada 24 Februari.
Jenderal Zaluzhnyi, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, mengatakan pada konferensi yang diadakan untuk menghormati veteran militer dan keluarga mereka yang tewas, anak-anak membutuhkan perlindungan di beberapa bagian negara termasuk ibu kota Kyiv.
"Mereka benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi dan pasti membutuhkan perlindungan. Karena ayah mereka telah pergi ke garis depan dan mungkin termasuk di antara hampir 9.000 pahlawan yang terbunuh," katanya, melansir Reuters 22 Agustus.
Jenderal Zaluzhnyi tidak memberikan rincian dan tidak mengatakan, apakah angka yang dia sebutkan termasuk semua personel militer yang tewas dalam aksi, seperti penjaga perbatasan.
Diketahui, Presiden Volodymr Zelenkskiy mengatakan pada konferensi, sekitar 1 juta orang membela Ukraina sebagai bagian dari angkatan bersenjata Ukraina atau layanan lainnya.
BACA JUGA:
Jenderal Zaluzhnyi tidak mengatakan berapa banyak warga sipil yang tewas atau berapa banyak personel Rusia yang diperkirakan Kyiv tewas dalam pertempuran itu, tetapi Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina menyebutkan jumlah korban tewas militer Rusia mencapai 45.400. Rusia belum mengatakan berapa banyak tentaranya yang tewas.
Reuters tidak dapat memverifikasi kerugian yang diderita oleh kedua belah pihak selama apa yang dikatakan Rusia sebagai "operasi militer khusus" untuk demiliterisasi Ukraina.