JAKARTA - Sebanyak 29 anggota partai politik (parpol) berkuasa di Bangladesh tewas dalam semalam.
Mengutip Dhaka Tribune via Tass, Rabu 7 Agustus, sebanyak 10 anggota parpol tewas dalam kekerasan yang terjadi si Satkhira hingga Selasa 6 Agustus malam.
Sementara 11 jadi korban meninggal dunia diserang massa. Enam lainnya terbunuh dalam pembakaran rumah mantan pejabat Liga Awami.
Anggota keluarga yang menjadi aktivis partai, anak-anak mereka, juga termasuk di antara korban tewas.
Puluhan kematian ini tak lama dari mundurnya Sheikh Hasina dari jabatan Perdana Menteri (PM) Bangladesh menyusul demo berdarah di negara tersebut. Hasina lantas kabur ke India.
Demonstrasi berdarah menuntut Sheikh turun takhta ini juga diiringi dengan aksi pembakaran dan penjarahan rumah-rumah dan bangunan bisnis milik elit parpol berkuasa di Bangladesh.
BACA JUGA:
Panglima militer Bangladesh, Waker-uz-Zaman, mengatakan pemerintah sementara sedang dibentuk.
Ia menyerukan dihentikannya aksi kekerasan dan berjanji pemerintah baru akan menyelidiki jumlah korban jiwa selama aksi demonstrasi ini.
Adapun massa mahasiswa turun ke jalan di berbagai kota di Bangladesh pada awal Juli. Mereka menuntut penghapusan jalur istimewa tersedianya pekerjaan bagi keluarga yang ikut perang kemerdekaan tahun 1971
Demonstrasi itu merembet dengan memunculkan aksi anti-pemerintah di ibu kota Dhaka dan kota-kota Bangladesh lainnya pada 4 Agustus.
Eskalasi ketegangan meningkat, demonstrasi yang berkembang menjadi kerusuhan.
Menurut surat kabar Daily Star, sedikitnya 10.000 orang telah ditangkap sejak pecahnya kerusuhan di Bangladesh.
Sementara AFP menyebutkan 350 orang tewas dalam protes tersebut.